Libur tlah tiba….libur tlah tiba…masa-masa liburan memang sangat dinantikan apalagi untuk mahasiswa seperti saya yang juga punya anak usia sekolah. Biasanya libur saya pun menyesuaikan dengan liburnya anak-anak. Enaknya lagi waktu-waktu libur itu sudah ada ‘template’ nya mulai dari kapan dan akan berakhir kapan untuk waktu liburnya, sehingga memudahkan saya juga untuk mengatur jadwal dan memikirkan lokasi liburan. Tidak mudah memang untuk mencari titik temu antara keinginan anak-anak dan keinginan orang tua dalam menentukan lokasi liburan.
Liburan Paskah tahun ini kami pun telah merencanakan untuk plesiran mengarungi Laut Baltic dan Laut Utara sejak jauh hari. Keluarga kecil kami sangat mencitai yang hal-hal yang berbau laut, pantai, dan ombak. Beruntungya, semua setuju kalau liburan kali ini kami berpesiar dari Kiel, Jerman, menuju Oslo, Norwegia menggunakan kapal laut. Ya…kapal laut! Saya mencoba rasa liburan yang lain dari biasaya menggunakan pesawat, kereta ataupun bis. apalagi buat istri dan anak-anak saya, berlayar dengan kapal laut ini adalah yang pertama. Untungnya lagi, mereka menyukainya. Semoga menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi mereka.
Rute perjalanan Kiel – Oslo – Kiel
Kapal M/S Color Magic yang dibuat pada tahun 2007 ini mampu menampung sebanyak 2.700 penumpang dengan lebih dari 500 buah kendaraan di dalamnya. Kapal besar ini mempunyai panjang mencapai lebih dari 220 meter dan tinggi hampir 60 meter. Tak kurang ada sebanyak 14 deck (lantai) yang bisa kami sambangi satu per satu selama perjalanan tersebut. Total 3 hari 2 malam kami di atas kapal ini, dan boleh dibilang sangat TIDAK membosankan, kok bisa?
Penampakan Kapal MS Color Magic sedang docking di Oslo
Sengaja kami memilih kamar yang bisa melihat ke laut secara langsung agar bisa melihat Sun rise ataupun Sun set atapun kapal lain yang berseliweran bahkan bisa melihat rembulan saat purnama di tengah laut. Eksotis! Perjalanan dimulai dari Kiel, kota pelabuhan di utara Jerman, pada pukul 14.00 dan dijadwalkan sampai keesokan harinya di Oslo pada pukul 10.00 pagi. Nah selama menunggu kedatangan di Oslo itulah banyak aktivitas yang kami lakukan.
Kamar yang kami tempati selama cruise
Deck 7 merupakan pusat berkumpulnya penumpang, di sini banyak sekali restoran, tempat belanja, warung minum, pusat pertunjukan hingga pojok anak-anak. Manajemen pun kapal telah mempunyai template jadwal hiburan bagi para pengunjung sejak para penumpang boarding, khususnya untuk anak-anak. Beberapa diantaranya adalah atraksi badut, atraksi balon, face painting, sirkus, hingga dancing. Semuanya khusus untuk anak-anak. Belum lagi ada semacam water boom yang mereka beri nama Aqualand, orang tua dan anak bisa masuk bermain di arena berenang tersebut. Eeh ternyata di dalam kapal juga ada arena permainan anak semacam Time Zone kalau di Indonesia, dengan cara memasukkan koin mata uang Norwegia yaitu Kron. Tidak perlu khawatir juga, di dalam kapal sudah ada money changer untuk penukaran mata uang apapun.
Beberapa fasilitas yang ada di deck kapal dan menemani selama perjalanan
Tak lengkap kalau berlayar hanya menghabiskan waktu di dalam ruangan. Wajib hukumnya menikmati sunset ataupun sunrise dari atas geladak kapal. Ada beberapa spot di seputaran kapal yang diperuntukkan bagi penumpang untuk menerawang ke tengah Laut Baltik dan Laut Utara dan ditemani cahaya matahari senja yang mulai tenggelam. Bahkan pada satu lokasi di daerah Denmark, kapal melewati sebuah jembatan yang melintang di atas lautan, jembatan itu bernama Grossebelt Brucke. Epic!
Menerawang jauh ke hampatan lautan luas
Saat malam menjelang, romantisme semakin menjadi saat live performance dari para rtis kapal yang menyanyikan banyak sekali lagu romantis yang dipadu dengan efek digital yang ciamik. Tarikan vocal para penyanyi yang yahud pun tak jarang dikolaborasi dengan gerak tarian, seperti drama musikal. Tak kurang dari 2 jam penampilan mereka dalam dua sesi yang berbeda sangat memukau para tamu. Penampilan yang paling memikat buat saya adalah saat duet penyanyi melantunkan OST film “Ghost” yang hanya disinari satu lampu sorot ke masing-masing penyanyi, dan itu suaranya…asoy geboy sekali. Ah pokoknya tak salah memilih waktu romantisme menikmati pertunjukan hanya berdua dengan istri disaat anak-anak terlelap setelah beraksi di siang hari
Malam makin larut dan pertunjukan telah usai. Hanya rembulan yang sempurna menemani kami menuju tujuan akhir perjalanan kali ini. Ya…rembulan yang terang sangat jelas terlihat dari jendela kamar kami, sambil menanti datangnya pagi. Oslo pun menanti di ujung sana dan banyak waktu tersisa bagi kami untuk mengeksplorasi sudut-sudut menarik ibukota Norwegia tersebut. Selamat malam.
Originally posted on : http://blogs.unpad.ac.id/myawaludin/2015/04/12/berteman_purnama/
Penulis : M. Yusuf Awaluddin (Awardee LPDP Jerman, S3 Universität Bremen )