PooPook: Mengubah kotoran menjadi nutrisi bagi tanaman
Hallo guys, AchieveMan kali ini akan mengajak kita mengenal sosok mahasiswa peneliti dari Jurusan Agricultural Sciences and Resource Management in the Tropics and Subtropics (ARTS), University of Bonn yang luar biasa prestasinya. Namanya adalah Fadli Mustamin. Tahun lalu Fadli memenangkan kompetisi Falling Labs 2018 di Erlangen-Nuremberg. Selanjutnya, Fadli juga mengikuti kompetisi GIST Tech-I Competition 2019, dan saat ini tengah berjuang untuk ke tahap Final, yakni presentasi di Global Final Stage di Bahrain. Ingin mengetahui lebih jauh tentang sosok hebat yang satu ini, berikut petikan wawancaranya.
Saat ini telah menyelesaikan studi di jurusan apa? Mengapa mengambil jurusan tersebut?
Saat ini saya sedang menyelesaikan studi S2 di fakultas pertanian, Agricultural Sciences and Resource Management in the Tropics and Subtropics (ARTS), Universitas Bonn. Ini sesuai dengan latar belakang saya ketika S1. Tetapi saat ini saya lebih fokus dengan pertanian dan pemanfaataan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Walaupun dulu pertanian bukan pilihan utama saya, tetapi ketika dijalani, saya merasakan koneksi yang begitu erat. Saya lahir dan dibesarkan dari keluarga petani. Ketika masih di kampung, saya menikmati masa-masa berkebun dengan bapak.
Apa perbedaan kuliah di Jerman dan Indonesia?
Ada dua perbedaan yang sangat saya rasakan selama belajar di sini. Pertama, kemandirian. Selama studi, mahasiswa dituntut untuk mandiri, baik itu di dalam kelas ataupun di luar kelas. Perkembangan mahasiswa sangat ditentukan oleh bagaimana ia mengatur prioritasnya. Supervisor akan membantu memfasilitasi target ynag telah direncanakan.
Kedua, belajar di sini juga membuka kesempatan yang lebih untuk berkolaborasi. Sebagai contoh, walaupun saya terdaftar di universitas di Jerman, kesempatan untuk melaksanakan riset di luar universitas terbuka lebar. Untuk riset master saya berkolaborasi dengan tiga institusi, Universitas Bonn, Ruhr Universität Bochum, dan International Water Management Institute di Sri Lanka. Tentu saja, kolaborasi seperti ini akan memberi perspektif yang lebih beragam.
Selain studi, apa kesibukan Fadli di dalam maupun diluar kampus?
Selama studi saya senang mengikuti pertemuan yang membahas tentang inovasi dan kewirausahaan di bidang lingkungan. Ini termasuk pertemuan ilmiah, sekolah musim panas, atau klub kewirausahaan. Akhir-akhir ini, selain menulis tesis, saya sedang giat mengikuti kompetisi ide business, seperti Falling Walls Lab atau GIST Tech-I.
Apa itu kompetisi GIST Tech-I Competition?
Global Innovation through Science and Technology (GIST) Tech-I Competition adalah kompetisi tahunan untuk innovator dari 132 negara di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Kompetisi ini adalah bagian dari U.S. Department of State’s Global Innovation through Science and Technology (GIST) initiative. Tahun ini lebih dari 500 inovator dari seluruh dunia mendaftarkan ide atau start-up mereka. Hanya 24 orang yang akan melangkah ke Global Final untuk mempresentasikan ide mereka di depan para ahli, investor dan kesempatan menerima modal untuk memulai usaha. April mendatang, saya sangat bersyukur menjadi salah satu dari 24 orang tersebut. Saya akan menghadiri 2019 Global Entrepreneurship Congress (GEC) di Bahrain sekaligus berkompetisi di Global Final.
Apa topik yang dipresentasikan di GIST Tech-I 2019, dan bagaimana persiapan Fadli sehingga bisa memenangkan kompetisi tersebut?
Saya mempresentasikan riset proyek untuk master tesis saya, yaitu pemanfaatan nutrisi dari tinja manusia dan sampah organic perkotaan untuk pupuk organik. Berdasarkan riset dari WHO, hanya 5% tinja manusia yang diolah secara tepat di Indonesia. Sisanya hanya berakhir di saluran air dan tempat pembuangan sampah. Praktik ini mencemari air tanah dan menjadi penyebab penyakit seperti diare yang sangat berbahaya untuk balita.
Padahal, dari tinja manusia itu terdapat nutrisi yang masih bisa dimanfaatkan oleh tanaman. Penelitian yang bertujuan untuk menggunakn nutrisi ini dan mengolahnya sebagai pupuk organik melalui proses yang terjangkau dan aman.
Tidak banyak persiapan sebenarnya. Ini ketiga kalinya saya mencoba untuk mengikuti kompetisi ini. Dua kali sebelumnya belum berhasil. Tetapi tahun ini saya tetap mencoba dengan ide yang sama. Bedanya, tahun ini saya banyak berdiskusi dan meminta saran kepada banyak orang, baik itu dari akademisi atau pengusaha.
Setelah kompetisi ini, apa rencana Fadli kedepan?
Saya ini membawa riset saya ini dari laboratorium ke lapangan. Sangat banyak ide-ide luar biasa yang hanya berakhir di lab atau sebagai publikasi. Saya sadar ini membutuhkan kerja keras dan konsistensi. Tetapi saya yakin dengan bantuan orang-orang yang tepat, ini bukan hanya sekadar mimpi.
Apa pesan untuk teman-teman yang tertarik di bidang yang sama dan ingin mengikuti kesuksesan Fadli?
Saya selalu yakin bahwa sukses itu buah dari kerja keras dan kegigihan. Mungkin, ketika pertama kali mencoba hasilnya tidak akan sesuai yang kita harapkan. Tetapi kalau kita percaya dengan idea atau value yang kita perjuangkan, sekali dua kali penolakan bukan penghalang. Yang terpenting adalah tetap berusaha mengevaluasi diri dan belajar ke siapapun.
Profil AchieveMan
Nama lengkap: Fadli Mustamin
Asal: Makassar
Email: mustamin.fadli@gmail.com
Instagram: @averagefadli
Linkedin: Fadli Mustamin
Jurusan/Topik Riset
Agricultural Sciences and Resource Management in the Tropics and Subtropics (ARTS)/ Nutrient recovery from human waste as agriculture resources.