Di edisi kesebelas ini ada teman kita Zaharatul Hasanah yang akan membagikan kisah hidup dan berkuliah di wilayah ibukota Jerman, yaitu Berlin. Zahara telah menyelesaikan pendidikan Master of Science in Urban Management di Technische Universität Berlin. Yuk disimak ceritanya!
Kesan:
Saya kira setiap orang yang pernah menempuh kuliah di Jerman memiliki pendapat tersendiri mengenai negara ini. Buat saya pribadi, berkesempatan tinggal di Jerman merupakan pengalaman berharga sangat yang saya syukuri. Tidak hanya tentang kuliah, tetapi juga tentang hidup.
Tinggal di negara yang memiliki budaya, sistem, dan iklim yang cukup signifikan berbeda dengan Indonesia tentunya membuat saya harus beradaptasi untuk bisa bertahan. Terlebih di perkuliahan, saya merupakan minoritas, sebagai seorang muslim dan Asia. Namun, dari situlah mata saya terbuka lebih lebar. Banyak memahami dan berdiskusi mengenai kondisi negara lain, khususnya dari aspek perencanaan dan manajemen perkotaan, membuat saya lebih mendalami kondisi dan mengapresiasi perkembangan negara saya sendiri.
Menempuh pendidikan di Kota Berlin menurut saya adalah bonus tersendiri selama saya berkuliah di Jerman. Kota ini mungkin bukanlah cerminan keindahan Eropa seperti ibukota-ibukota negara Eropa lainnya. Dan nampaknya kota ini juga bukan representasi terbaik untuk menunjukkan kultur yang dimiliki Jerman. Sejarah panjang yang dimiliki kota ini justru yang menjadikan kota ini menarik dan berpengaruh besar dalam mendalami ilmu yang saya pelajari. Bagaimana dinamika kota ini berkembang dari masa ke masa, dari kota yang memiliki peran penting bagi politik dunia hingga saat ini menjadi salah satu kota favorit para pelaku industri kreatif dunia.
Pada akhirnya, pengalaman yang saya dapat selama di Jerman menggiring saya kepada pemahaman bahwa setiap hal memiliki dua sisi yang akan berjalan beriringan, sisi positif dan sisi negatif. Indonesia, Jerman, dan juga negara lainnya, pasti punya hal-hal baik untuk diapresiasi dan juga hal-hal kurag baik untuk dibenahi. Bagaimana proses untuk menyeimbangkannya, itu yang menjadi tantangan tersendiri, dan dapat dipelajari dari pengalaman negara lainnya.
Pesan:
Bagi teman-teman yang ingin melanjutkan studi, di manapun itu, tidak ada salahnya menyempatkan diri eksplor budaya dan sistem kota atau negara yang menjadi tujuan studi. Buat saya pribadi, hal-hal inilah yang menjadi pembelajaran berharga di luar perkuliahan.
Khusus yang suka sejarah, terutama sejarah perang dunia, Jerman nampaknya cukup pas untuk menjadi opsi tempat belajar. Dengan mempelajari sejarahnya, kita bisa tahu bagaimana proses negara ini mendominasi banyak aspek di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi.
Semangat untuk terus belajar dan mencari tahu!
Jika ini bertanya lebih jauh mengenai program perkuliahannya, Zahara bisa dikontak di:
Facebook: Zaharatul Hasanah
Twitter: @zaharatulh