Max Planck Society (MPS) adalah persatuan institusi riset non profit terkemuka yang berpusat di Jerman. Dengan fokus riset di bidang fundamental sains, teknologi, sosial, seni dan humanity, MPS saat ini memiliki 83 institut dengan masing-masing spesialisasi yang tersebar di seluruh wilayah Jerman dan beberapa lokasi di luar Jerman. MPS memiliki reputasi secara historis sebagai institusi riset terbaik eropa dan bahkan dunia di bidang saintek. MPS berdiri pada 1911 dengan nama awal Kaiser Wilhelm Society yang setelah perang dunia ke-2 berubah nama menjadi Max Planck Society. Nama baru ini diambil dari nama fisikawan besar Jerman, Max Planck, yang mencetuskan teori kuantum sekaligus presiden dari institusi ini sejak 1930 hingga 1937.
Hingga saat ini, 33 pemenang Nobel berasal atau berafiliasi kuat dengan MPS dan bahkan sebagian besar penemuan besar di bidang sains dasar dan teknologi di abad 20 dimotori oleh para ilmuwan yang menjadi anggota MPS. Baru-baru ini, para ilmuwan di MPS telah berhasil membuat dan mengaktifkan dengan baik reaktor fusi nuklir pertama di dunia. Riset yang dilakukan di MPS sangat intensif, fundamental dan Cutting-edge. Dengan dana riset yang cukup besar dan didukung oleh para ilmuwan dan staf ahli yang merupakan pioneer di bidangnya dari berbagai belahan dunia, MPS telah menjelma menjadi institusi riset dan asosiasi ilmuwan serta intelektual paling prestisius di dunia sejak abad ke 20.
Sebagai institusi riset, MPS memiliki program yang membuka kesempatan bagi talenta muda berbakat dari seluruh dunia untuk terlibat aktif dalam forefront research yang sedang dilakukan di MPS dengan menjadi mahasiswa PhD dalam program International Max Planck research school (IMPRS). Ada berbagai jenis IMPRS yang semuanya menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar dan berdurasi selama 3 tahun. IMPRS memberikan gaji dalam bentuk beasiswa bebas pajak yang cukup besar di bandingkan mayoritas skema beasiswa lain. Rata-rata Gaji yang diterima oleh mahasiswa doktoral IMPRS di tahun 2015 saat ini berkisar pada 1400 euro. Untuk mahasiswa yang telah berkeluarga, beberapa program dalam IMPRS umumnya memberikan tunjangan keluarga dalam jumlah tertentu.
Saat ini, ada 60 cabang IMPRS; 26 di bidang kimia, fisika dan teknologi, 23 di bidang biologi dan kedokteran serta 11 di bidang humanity dan Ilmu Sosial . IMPRS didirikan oleh salah satu atau beberapa institute dalam MPS yang saling bekerjasama. IMPRS memiliki kerjasama yang kuat dengan universitas-universitas dan lembaga penelitian lain di Jerman dan seluruh dunia. Mahasiswa PhD di IMPRS akan mendapatkan interdisciplinary course serta ijazah dari salah satu universitas yang bekerjasama dengan program IMPRS sedangkan risetnya dilakukan di salah satu institut MPS . Hal ini memungkinkan mahasiswa membangun jaringan professional yang kuat baik dari pihak universitas, MPS maupun industri dan lembaga riset lain yang terkait dengan program IMPRS tersebut. Mahasiswa IMPRS juga akan memiliki akses yang lebih mudah terhadap berbagai peralatan dan bahan high-tech terkini untuk mendukung risetnya. Selengkapnya, berikut link IMPRS dalam Bahasa inggris https://www.mpg.de/en/imprs.
Persaingan untuk mendapatkan tempat di IMPRS dikenal sangat ketat dan memiliki beberapa tahapan seleksi termasuk seleksi akhir dimana kandidat terkuat akan diundang datang langsung ke tempat institut yang menaungi IMPRS yang dilamar untuk menjalani proses seleksi akhir face to face dengan calon pembimbing dan tim-nya. Semua biaya perjalanan akan ditanggung pihak IMPRS. Setiap program di IMPRS memiliki jadwal rekrutmen tersendiri namun rata-rata memulai program riset pada winter semester di bulan oktober.
Pada akhirnya, reputasi MPS membuat lulusan IMPRS akan memiliki posisi dan daya tawar tinggi dalam karir baik di bidang akademis maupun industri di belahan dunia manapun. Bahkan Alumni IMPRS memiliki kesempatan besar untuk langsung melanjutkan karir di MPS sebagai Post Doctoral staff maupun Junior Scientist. IMPRS dapat menjadi menjadi salah satu pilihan utama bagi lulusan master dari Indonesia yang ingin melanjutkan sekolah hingga ke taraf PhD ke institusi yang prestisius selain beasiswa dari pemerintah Indonesia sendiri tentunya.
Choirul Musfiqin
PK33