Heidelberg, kota yang mulai disebut pada tahun 1196 sebagai ‘Heidelberch’ ini merupakan bagian dari negara bagian Baden-Württemberg. Kota yang dialiri sungai Neckar ini, menjadi bagian sejarah panjang dalam cerita Jerman sebelum dan sesudah menjadi negara Republik Federal. Heidelberg dikenal juga sebagai kota wisata dan kota pelajar.
Dikenal sebagai kota wisata, Heidelberg dikunjungi lebih dari 3,5 juta wisatawan dari berbagai negara setiap tahunnya. Heidelberg Schloss atau kastil Heidelberg merupakan salah satu daya tarik utama para wisatawan untuk mendatangi kota yang juga dilabeli sebagai kota romantis ini. Kastil Heidelberg bergaya arsitektur gotik dan renaissans, terletak di bukit Königstuhl dan tercatat dibangun pertama kali sebelum tahun 1214. Kastil Heidelberg kemudian mengalami beragam perubahan dan penambahan tergantung pada penguasanya masa itu. Untuk menuju kastil pengunjung mempunyai dua opsi, dengan berjalan kaki mengikuti tangga-tangga yang dibangun atau menaiki Bergbahn sejenis kereta kabel yang dibangun hingga ke puncak Königstuhl.
Heidelberg juga dikenal sebagai pusat cerita-cerita romantis. Tercatat beberapa pujangga Jerman seperti Joseph von Eichendorff hingga Johann Wolfgang von Goethe pernah mengunjungi kota ini untuk berkarya. Philosophenweg (Jalan para filsuf) adalah sebuah jalan kecil di bukit Heiligenberg yang berada di seberang Kastil Heidelberg. Dari seberang Kastil, pengunjung bisa menikmati kesunyian yang ditawarkan dan indahnya pemandangan Heidelberg dari ketinggian.
Heiligenberg tidak hanya menyimpan cerita tentang para filsuf dan pujangga Jerman. Melainkan juga sebuah teater terbuka bernama Thingstätte yang dibangun pada masa kekuasaan Nazi di Jerman. Ketika Nazi mengambil alih pemerintahan Jerman dan membuat negara itu menjadi blok sentral pada perang dunia kedua, Thingstätte dijadikan tempat penampilan teater dan juga propaganda Nazi. Kini tempat yang diarsiteki oleh Hermann Alker itu dijadikan tempat pertunjukan Walpurgis Night dan beberapa konser.
Dalam sejarah kekaisaran Romawi, Ruperto-Karola Universitas Heidelberg adalah universitas ketiga yang didirikan Universitas Bologna di Italia dan Universitas Wina di Austria. Sebagai Universitas tertua di jerman, Universitas Heidelberg menaungi 30.848 Mahasiswa (pada Winter Semester 15/16) dengan 5.590 diantaranya adalah mahasiwa internasional.
Universitas Heidelberg membagi empat fakultasnya ke dalam tiga kampus. Kampus Altstadt yang terletak di sepanjang kota tua merupakan tempat bagi para mahasiswa Hukum dan Ilmu Sosial menimba ilmu. Mahasiswa Politik dan Ekonomi mendapatkan tempat kuliah di kampus Bergheim yang sebelumnya merupakan Krehl Klinik. Kemudian di sisi lain kota, mahasiswa Sains dan Kedokteran mendapatkan tempat di Kampus Neuenheimer Feld, lengkap dengan beragam Institusi Pendukung seperti DKFZ (German Cancer Research Center) dan Rumah Sakit Universitas juga berada di kampus Neuenheimer Feld. Tak heran jika kampus Neuenheimer Feld tercatat sebagai kampus sains terbesar di Jerman.
Sebagai universitas tertua di Jerman, universitas dengan motto Semper Apertus- Zukunft Seit 1386 ini tercatat sebagai universitas yang memiliki peraih hadiah nobel terbanyak. Tercatat ada 56 peraih nobel yang memiliki koneksi dengan universitas yang berada pada rangking 37 dunia (menurut Best Global Universities Ranking).
Setelah perang dunia kedua selesai, Amerika Serikat membangun pangkalan tentaranya di beberapa tempat di Jerman, salah satunya Heidelberg. Hal itu dikarenakan Heidelberg adalah salah satu kota yang tidak hancur kala sekutu mengebom kota besar di Jerman untuk mengakhiri perang dunia kedua. Amerika Serikat membangun beberapa barak dan juga rumah sakit untuk keperluan tentaranya di wilayah Kirchheim, dan Rohrbach. Namun setelah 2014, pangkalan militer itu resmi dikosongkan dan diserahkan pada Jerman untuk dipergunakan sebagai tempat tinggal masyarakat sipil.
Beberapa karya-karya seniman juga mendapatkan inspirasi dari Heidelberg. Diantaranya adalah lagu lama I lost my heart in Heidelberg yang ditulis oleh komposer Fred Raymond, dan menjadi lagu khas dari kota Heidelberg. Belum lagi penulis terkenal Mark Twain juga pernah memasukkan kota ini dalam tulisannya dalam bukunya yang berjudul A Tramp Abroad.
Karena menariknya sejarah masa lalu Heidelberg yang membuat para wisatawan datang berkunjung sepanjang tahun. Lebih dari 80 persen penduduk kota ini menggantungkan hidupnya pada sektor turisme. Sementara sisanya bekerja di sektor industri, salah satu industri yang terkenal adalah pabrik minuman ringan Capri-Sonne yang berlokasi di Eppelheim.
Kontributor Artikel : Ariani Rahadian (Bachelor Student of Molecular Biotechnology, University of Heidelberg)
Kontributor Foto : Raisatun Nisa Sugiyanto (Master Student of Molecular Biosciences, Major Cancer Biology, University of Heidelberg- LPDP PK 38 Banu Bangsa)
Saya sangat bersemangat untuk mengejar mimpi melanjutkan kuliah ke Jerman, terutama ke Heidelberg. Mengambil program master di Fisika Medis. Berharap ilmu yang saya peroleh disana nanti bisa mengembalikan pada penderita kanker. Dan menjadi jembatan kerja sama antara Indonesia dan Jerman dalam hal medis.
Heidelberg kota tua yang indah dengan Universitas tertua di Jerman. Saya berharap bisa menjejakkan kaki di Universitas dimana Kirchhoff dan Helmholtz menimba ilmu dan berkarya 🙂
*bisa mengambalikan senyum para penderita kanker
Dear Firyal Dhiyaul Haqqi
Semoga mimpinya bisa terwujud ya. Tetap semangat dan bekerja keras untuk tujuan mulia itu. Anggota Formal Jerman yang sedang mengambil bidang yang terkait dengan fisika, alat kesehatan, dan kanker di Uni Heidelberg ada dua orang, yaitu Mbak Zulfa Natsir dan Mbak Sita Gandes P. Jika dibutuhkan, FORMALers akan senang untuk berdiskusi bersama.
Terimakasih sudah mampir di Blog FORMAL LPDP! 🙂