Profil Universität Bremen / The University of Bremen

 

Universität Bremen berada di kota Bremen, Jerman. Universitas ini berdiri pada tahun 1971 sehingga usianya masih kurang dari 50 tahun. Namun, secara umum, dalam ranking QS Top 50 Under 50 2016-2017, Universität Bremen berada pada posisi 51-60 besar dunia. Diantara Universitas di Jerman, Universität Bremen berada pada posisi ke dua setelah University Ulm (http://www.topuniversities.com/university-rankings/top-50-under-50/2016). Secara usia boleh muda, namun secara prestasi harus terus bersaing dengan kampus-kampus yang lebih tua.

Secara akademis, kampus ini didukung oleh sekitar 1381 orang tenaga pengajar dengan 290 orang profesor. Tercatat pula sebanyak 180 orang tenaga pengajar merupakan merupakan tenaga pengajar internasional. Pada tahun 2016, tercatat lebih dari 19 ribu mahasiswa yang teregistrasi di universitas ini dalam berbagai bidang studi dan jenjang pendidikan.

Porsi jumlah undergraduate student memang paling tinggi, yakni mencapai 72% sedangkan sisanya merupakan postgraduate student. Menariknya, sekitar 10% dari populasi mahasiswa di kampus ini adalah mahasiswa internasional sebagai postgraduate studentyang mencapai 47%, sedangkan selebihnya adalah undergraduate student. Dalam hal ini, dapat pula dikatakan bahwa proses internasionalisasi kampus pun sedang terjadi di Universität Bremen.

Berbagai strategi internasionalisasi ini dicanangkan oleh pihak universitas, salahsatunya adalah dengan adanya departemen khusus untuk tiap fakultas untuk menyukseskan tujuan internasionalisasi kampus. Selain itu, fungsi International Office juga terlihat sangat membantu bagi mahasiswa asing pada saat memulai, sedang melaksanakan, hingga pada masa akhir pendidikan di universitas ini. Mulai dari penyambutan, bantuan pencarian akomodasi, bantuan advokasi, hingga membantu permasalahan alumni.

Sejak tahun 2012, the University of Bremen menyandang gelar ‘University of Excellence’, sebuah penghargaan yang diberikan oleh pemerintah Jerman sebagai apresiasi atas pencapaian riset yang cukup baik. Hal tersebut merupakan pengakuan atas beberapa langkah atau strategi riset yang dijalankan oleh universitas selama beberapa tahun ke belakang.

Konsep riset multidisiplin, research-based learning dalam sebuah proyek, serta komitmen sosial, yang diterapkan ternyata mampu mendorong universitas ini menuju universitas modern.

Ada 6 konsentrasi riset dalam universitas ini, yang juga dikenal sebagai area riset yang menarik, diantaranya adalah Ocean and Climate Science, Material Science, Information-Cognition-Communication, Social Sciences, Health Sciences, dan Logistics. Fokus riset dan keunggulan tersebut terjabarkan dalam institut-institut, program studi, serta jenjang pendidikan yang ada di dalam universitas ini. Sudah menjadi lumrah bahwa seorang mahasiswa doktoral mendapatkan bimbingan dan melakukan riset di sebuah institut yang terafiliasi dengan universitas, demikian pula dengan program master pada sebuah program studi di universitas ini bisa melakukan riset untuk thesisnya diinstitut-institut tersebut.

Ada 12 fakultas pendukung di universitas ini, antara lain:

  1. Physics / Electrical Engineering
  2. Biologi/Chemistry
  3. Mathematics/Computer Sciences
  4. Production Engineering
  5. Geosciences
  6. Law
  7. Business Studies
  8. Social Sciences
  9. Cultural Studies
  10. Languange and Literaty study
  11. Human and Health Sciences
  12. Pedagogy and Educational Sciences

Masing-masing fakultas memiliki keunggulan masing-masing. Akan tetapi, dengan berbagai fasilitas pendukung riset yang baik, bidang natural science secara umum berhasil menempati ranking 292 dunia pada tahun 2015. Secara khusus, keunggulan yang cukup menonjol terlihat pada bidang Earth and Marine Science, hal ini ditujukan dengan peringkat 51 dunia terbaik di tahun 2016. Sedangkan untuk di Jerman sendiri, khusus untuk bidang ini berada pada posisi ke dua teratas mengungguli universitas lain seperti Christian-Albrechts-University zu Kiel, Universität Hamburg, hingga Universität Postdam (http://www.topuniversities.com/university-rankings/university-subject-rankings/2016/earth-marine-sciences).

Keunggulan terebut diindikasikan oleh jumlah dan kualitas publikasi serta reputasi akademik yang sangat baik pula. Tidak mengherankan memang, hal ini disebabkan oleh adanya infrastruktur dalam bidang Earth and Marine Science ini yang sangat baik.

Universitas Bremen merupakan satu dari 3 lokasi di dunia selain Jepang dan USA yang mempunyai tempat penyimpanan sedimen dasar laut yang cukup besar dan selalu dijadikan rujukan oleh para peneliti dunia untuk menyimpan dan menggunakan jasa penyimpanan sampel sediment tersebut. Selain itu, infrastruktur penunjang eksplorasi kelautan dan geologi di universitas ini merupakan yang terbaik di Jerman, sehingga sering melakukan kerjasama dengan universitas lain di Jerman dan dengan universitas dari negara lain.

Bagi mahasiswa tingkat doktoral di Universität Bremen bisa bergabung dengan institut-institut yang berafiliasi dengan universitas ini. Sedangkan untuk jenjang master, ada beberapa program studi internasional yang ada hampir di setiap fakultas (http://www.unibremen.de/international/internationaler-campus/internationale-studienangebote/international-programs.html), diantaranya adalah:

  1. Biochemistry and Molecular Biology
  2. Transnational Law
  1. Communication and Information technology
  2. Digital Media
  3. Ecology
  4. Environmental Physics
  5. Information and Automation Engineering
  6. International Relation: Global Governance and Social Theory
  7. ISATEC, International Studies in Aquatic Tropical Ecology
  8. Materials Chemistry and Mineralogy
  9. Marine Biology
  10. Erasmus Mundus in Marine Biodiversity and Conservation
  11. Marine Geosciences
  12. Neurosciences

Profil Universität Bremen di atas tentu saja memberikan sebuah keyakinan akan kemampuan kampus ini sebagai kampus yang ramah, akomodatif, serta berkualitas bagi mahasiswa internasional. Keberagaman bidang kajian serta kekuatan riset di universitas ini mampu memberikan sisi positif bagi mahasiswa international yang akan menuntut ilmu di sini.

 

Kontributor: oleh: M.Yusuf Awaluddin, S3, The University of Bremen

Goresan di 60 Hari Pertama Bergabung dalam Grup Riset di Jerman

Disiplin, keselamatan kerja, dan tidak ceroboh merupakan hal-hal penting yang memerlukan usaha kuat untuk bisa diimplementasikan saat kerja di laboratorium di Jerman. Perlu ketenangan ekstra saat bekerja dan catatan-catatan penting agar kekeliruan kerja yang membahayakan diri dan orang lain tidak terjadi.

 

Saat saya melakukan meeting bersama kedua professor saya, Todd Marder dan Udo Radius, ada beberapa quotes yang bagi saya menarik dari beliau:

 

 “It is not a problem in not knowing something, but not wondering is.”

 

“If you say yes, just to make me happy, but it isn’t true, I will be angry.”

 

Todd B. Marder adalah seorang American Professor dengan 15000 sitasi. Beliau memperoleh penghargaan salah satunya dalam bidang main ement (khususnya Boron) pada tahun 2006, dan bidang organometallic pada tahun 2015 dari Royal Chemical Society 2015 (sebuah chair institute dalam bidang inorganic chemistry di Universität Würzburg). Adalah sebuah kenyataan yang bak khayalan tatkala beliaulah yang menjadi dosen pembimbing saya disini dalam melaksanakan riset.

 

Selama dua minggu saya menjalani training khusus mengenai menjalani prosedur atau teknik riset di laboratorium. Kacamata untuk keselamatan kerja di lab adalah salah satu safety tools yang wajib dipakai saat bekerja di dalam lab di Jerman. Mungkin kita di Indonesia belum terbiasa dengan aturan safety tersebut. Namun disini,  kemarahan seorang peneliti senior sempat terdengar dan terlihat tatkala melihat seorang kolega saya yang melepas kacamata safety tersebut saat kerja di lab hingga kata “damn!!” terpekikan.

 

Kasus lain yang saya alami sebagai contoh kedisiplinan dalam kerja lab di Jerman adalah saat seorang teknisi lab melaporkan adanya liquid/cairan pada pada tempat sampah kimia khusus padatan pada milis email anggota lab. Peringatan keras lainnya pun datang pula dari professor saya dengan nada ancaman mengenai sebuah eksperimen yang dilakukan overnight tanpa adanya formulir administrasi yang diisi.

Dari beberapa kejadian yang saya alami tersebut, saya belajar arti kuat mental demi profesionalisme. Alhamdulillah saya belum dan semoga tidak akan termasuk yang melakukan kesalahan-kesalahan yang fatal dalam kegiatan riset di laboratorium. Adanya kesalahan orang lain cukup untuk saya jadikan catatan dan pelajaran bagi saya kedepannya. Softskill profesionalisme benar-benar saya pelajari disini di hari-hari awal saya melakukan riset di Jerman ini.

 

Semoga apa yang saya pelajari di sini, bisa saya implementasikan dengan baik saat pulang membangun tanah air. Aamiin.

 

Catatan 3 Desember 2016.

Yudha P. Budiman

Dunia Penelitian di Jerman : Fraunhofer Gesellschaft sebagai motor penggerak Riset berbasis terapan di Eropa

 

Jerman sebagai salah satu negara yang terpandang di Eropa memiliki sejarah yang panjang dalam dunia penelitian teknologi di dunia. Dunia penelitian di Jerman bersifat dinamis, yang artinya berubah mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan manusia. Dari negeri yang terletak di daratan Eropa ini, dapat kita sebut beberapa tokoh yang terkenal akan penemuan dan inovasi yang mengubah dunia, antara lain Albert Einstein, Carl Benz, Gottliebb Daimler, Johannes Kepler, Max Planck, Joseph von Fraunhofer, dll. Dari nama-nama tersebut, nama terakhir diabadikan untuk membuat suatu organisasi penelitian ilmu pengetahuan terapan yang berbasiskan pada beberapa bidang yang merupakan kebutuhan orang banyak : kesehatan, komunikasi, keamanan, mobilitas, energi, dan lingkungan hidup.

Fraunhofer Gesellschaft atau Organisasi Fraunhofer didirikan pada tahun 1949 yang mana merupakan tahun yang sama dengan didirikannya Republik Federal Jerman. Objek dari sumber pendanaan awalnya adalah berupa donasi dari beberapa distribusi pendanaan dan donasi untuk penelitian ilmu pengetahuan terapan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, organisasi ini diambil dari nama Joseph von Fraunhofer (1787 – 1826) untuk menghargai jasanya dalam mengembangkan metodologi penelitian di bidang optik, ilmu terapan dan rekayasa presisi. Visi dan Misi dari organisasi ini adalah mengembangkan jaringan internasional dari riset terapan untuk pemanfaatan secara ekonomi dan untuk masyarakat dan membantu pengembangan sistem dan teknologi berbasis inovasi untuk pelanggannya.

Organisasi ini merupakan yang terbesar di Eropa untuk riset terapan, dengan memiliki lebih dari 60 fasilitas penelitian di Jerman dengan lebih dari 24.000 staff profesional. Jumlah dari pendanaan risetnya sendiri di tahun 2014 mencapai 2,1 milyar Euro, yang mana 1,8 milyar diperoleh dari kontrak penelitian yang 70% diperoleh dari kontrak dengan dunia industri dan dari proyek pendanaan riset publik, serta hampir 30% dari pendanaan oleh pemerintah Jerman dan beberapa negara bagiannya. Saat ini, organisasi ini juga mengadakan kerjasama dan kolaborasi internasional dengan lembaga-lembaga penelitian di seluruh dunia untuk melakukan riset terapan. Diantara kerjasama tersebut, Organisasi ini berkolaborasi dengan Max Planck Society dengan tujuan untuk meningkatkan bidang-bidang riset excellent dari awal sampai dengan aplikasi dan implikasinya secara ekonomi ke depan.

Dandy_Fraunhofer_2

Gambar : Fraunhofer Institute for Industrial Engineering – Stuttgart, Germany [2]

Dalam melakukan riset dan penelitian, pada umumnya memerlukan bantuan dari mahasiswa dalam melakukan penelitian dan pengembangan suatu teknologi. Oleh karena itu, sangat umum jika lembaga-lembaga penelitian seperti Fraunhofer ini memperkerjakan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang ada di sekitar fasilitas penelitiannya, untuk bekerja sebagai kerja paruh waktu sebagai Studentische Mitarbeiter, penelitian untuk skripsi, thesis dan disertasi (Bachelor-/ Master-/ Diplomarbeit), serta dapat pula untuk melakukan praktik kerja lapangan, atau yang umum disebut Praktikum. Untuk melihat tawaran-tawaran untuk kerja paruh waktu atau kerja praktik lapangan, anda dapat melihat pada referensi [3].

Sebagai tempat riset aplikasi terapan terdepan di Eropa, tentu tidak mudah untuk dapat mendapatkan kerja paruh waktu ataupun praktik kerja lapangan di Fraunhofer ini. Anda pada umumnya dituntut untuk mahir dalam beberapa bidang yang spesifik, seperti pemrograman komputer, pengetahuan mengenai beberapa software tertentu, serta beberapa teori dasar dan terapan dalam berbagai bidang yang menunjang penelitiannya. Selain itu, bahasa Jerman juga menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan lolos tidaknya anda diterima untuk bekerja disini.

Mochamad Dandy Firmansyah,

PK-39, University of Stuttgart

Referensi :

[1] http://commons.wikimedia.org

[2] http://www.fraunhofer.de/

[3] http://www.fraunhofer.de/de/jobs-und-karriere.html

Institusi Riset Terbaik Dunia , Max Planck Society : Lanjutkanlah Studi PhD Disini.

max planck building
One of MPS’s building facilities

Max Planck Society (MPS) adalah persatuan institusi riset non profit terkemuka yang berpusat di Jerman. Dengan fokus riset di bidang fundamental sains, teknologi, sosial, seni dan humanity, MPS saat ini memiliki 83 institut dengan masing-masing spesialisasi yang tersebar di seluruh wilayah Jerman dan beberapa lokasi di luar Jerman. MPS memiliki reputasi secara historis sebagai institusi riset terbaik eropa dan bahkan dunia di bidang saintek. MPS berdiri pada 1911 dengan nama awal Kaiser Wilhelm Society yang setelah perang dunia ke-2 berubah nama menjadi Max Planck Society. Nama baru ini diambil dari nama fisikawan besar Jerman, Max Planck, yang mencetuskan teori kuantum sekaligus presiden dari institusi ini sejak 1930 hingga 1937.

Hingga saat ini, 33 pemenang Nobel berasal atau berafiliasi kuat dengan MPS dan bahkan sebagian besar penemuan besar di bidang sains dasar dan teknologi di abad 20 dimotori oleh para ilmuwan yang menjadi anggota MPS. Baru-baru ini, para ilmuwan di MPS telah berhasil membuat dan mengaktifkan dengan baik reaktor fusi nuklir pertama di dunia. Riset yang dilakukan di MPS sangat intensif, fundamental dan Cutting-edge. Dengan dana riset yang cukup besar dan didukung oleh para ilmuwan dan staf ahli yang merupakan pioneer di bidangnya dari berbagai belahan dunia, MPS telah menjelma menjadi institusi riset dan asosiasi ilmuwan serta intelektual paling prestisius di dunia sejak abad ke 20.

Sebagai institusi riset, MPS memiliki program yang membuka kesempatan bagi talenta muda berbakat dari seluruh dunia untuk terlibat aktif dalam forefront research yang sedang dilakukan di MPS dengan menjadi mahasiswa PhD dalam program International Max Planck research school (IMPRS). Ada berbagai jenis IMPRS yang semuanya menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar dan berdurasi selama 3 tahun. IMPRS memberikan gaji dalam bentuk beasiswa bebas pajak yang cukup besar di bandingkan mayoritas skema beasiswa lain. Rata-rata Gaji yang diterima oleh mahasiswa doktoral IMPRS di tahun 2015 saat ini berkisar pada 1400 euro. Untuk mahasiswa yang telah berkeluarga, beberapa program dalam IMPRS umumnya memberikan tunjangan keluarga dalam jumlah tertentu.

Saat ini, ada 60 cabang IMPRS; 26 di bidang kimia, fisika dan teknologi, 23 di bidang biologi dan kedokteran serta 11 di bidang humanity dan Ilmu Sosial . IMPRS didirikan oleh salah satu atau beberapa institute dalam MPS yang saling bekerjasama. IMPRS memiliki kerjasama yang kuat dengan universitas-universitas dan lembaga penelitian lain di Jerman dan seluruh dunia. Mahasiswa PhD di IMPRS akan mendapatkan interdisciplinary course serta ijazah dari salah satu universitas yang bekerjasama dengan program IMPRS sedangkan risetnya dilakukan di salah satu institut MPS . Hal ini memungkinkan mahasiswa membangun jaringan professional yang kuat baik dari pihak universitas, MPS maupun industri dan lembaga riset lain yang terkait dengan program IMPRS tersebut. Mahasiswa IMPRS juga akan memiliki akses yang lebih mudah terhadap berbagai peralatan dan bahan high-tech terkini untuk mendukung risetnya. Selengkapnya, berikut link IMPRS dalam Bahasa inggris https://www.mpg.de/en/imprs.

Persaingan untuk mendapatkan tempat di IMPRS dikenal sangat ketat dan memiliki beberapa tahapan seleksi termasuk seleksi akhir dimana kandidat terkuat akan diundang datang langsung ke tempat institut yang menaungi IMPRS yang dilamar untuk menjalani proses seleksi akhir face to face dengan calon pembimbing dan tim-nya. Semua biaya perjalanan akan ditanggung pihak IMPRS. Setiap program di IMPRS memiliki jadwal rekrutmen tersendiri namun rata-rata memulai program riset pada winter semester di bulan oktober.

Pada akhirnya, reputasi MPS membuat lulusan IMPRS akan memiliki posisi dan daya tawar tinggi dalam karir baik di bidang akademis maupun industri di belahan dunia manapun. Bahkan Alumni IMPRS memiliki kesempatan besar untuk langsung melanjutkan karir di MPS sebagai Post Doctoral staff maupun Junior Scientist. IMPRS dapat menjadi menjadi salah satu pilihan utama bagi lulusan master dari Indonesia yang ingin melanjutkan sekolah hingga ke taraf PhD ke institusi yang prestisius selain beasiswa dari pemerintah Indonesia sendiri tentunya.

Choirul Musfiqin
PK33