5 Hal yang Perlu Kamu Tahu tentang LDR Jerman-Indonesia

 

Buat kamu yang akan melanjutkan studi di Jerman dan punya pacar di Indonesia dan harus berpisah sementara waktu studi, rasa galaunya itu bagaikan galau ngga bakal ketemu pacar selamaaaaa banget alias relationsick. Biasanya, kemana-mana bareng, tiap hari ketemu, dan kangen tinggal datang ke rumahnya. Namun apalah daya, jarak dan waktu akan memisahkan hubungan ini untuk sementara.

 

Artikel ini akan membahas mengenai 5 common knowledge yang biasanya terjadi antara pasangan Long Distance Relationship (LDR) a.k.a. pacaran jarak jauh Jerman-Indonesia. LDR disini dalam konteks umum ya.. bisa sama keluarga, bisa sama pacar, bisa sama gebetan, asalkan jangan sama istri atau suami orang #okesip.

 

  1. Waktu Indonesia lebih cepat 5 jam dibanding Jerman

Time(source: https://theintentionalexpat.files.wordpress.com/2014/09

/jetlagapps_com_timezone_clocks_shutterstock_24754498_72dpi_komprimiert.jpg)

 

Lima jam meeeennnn selisihnya… “you say good morning when it’s midnight..” #backsound lagu Simple Plan-Jetlag. Kalau winter, selisihnya jadi 6 jam. Yak, hari pertama saat resmi masuk winter, pemerintah Jerman akan memundurkan jam dari jam 1 dini hari ke jam 00.00 dan terciptalah beda waktu 6 jam antara Jerman-Indonesia. Aplikasi world clock di android sangat membantu untuk kita bisa tahu the exact time across the countries. Dan harap maklum kalau pasangan kamu yang di Jerman baru bales ucapan “selamat pagi” kamu sekitar jam 10 pagi waktu Indonesia. Bukannya “Basik! Madingnya udah terbit!” tapi memang matahari baru terbit jam segitu (berarti kan jam 5 pagi waktu Jerman). Saat winter, bahkan, jam 8 pagi waktu Jerman masih bisa sholat subuh. Ohiya, komunikasi sama pasangan di awal-awal masa settle di Jerman juga akan sedikit terkendala soalnya kami akan ribet dengan urusan ini itu yang rempongnya ngelebihin persiapan kelahiran bayi tetangga.

 

Begini gambaran settle di Jerman: http://lpdp-jerman.org/tinggal-di-jerman-awalilah-dengan-burgeramt-langkah-awal-kedatangan-di-kota-tujuan/

 

  1. Waktu efektif kerja di Jerman adalah dari jam 10-17 (waktu Jerman)

Work(source: http://realita.co/photos/bigs/20151127082748Ilustrasibekerja.jpg)

Orang-orang di Jerman sangattt produktif. Saat kerja, mereka ngga pegang HP sama sekali. Mental efektifitasnya tinggi banget nget nget. Saat jam kerja mereka kerja, saat lunch mereka lunch sambil ngobrol, trus balik kerja lagi, dan saat kerja mereka ngga akan ngobrol apalagi ngorok. Lepas jam kerja, mereka ngga akan mau sentuh kerjaan. Nah, kadang kami ikut terbawa ritme kerja mereka. Jadi selama kerja, kami jarang pegang dan cek HP. Bisa cek HP ya saat jam makan siang atau selesai kerja, which is jam 13 dan 17 waktu Jerman, atau jam 18 dan 22 waktu Indonesia.

 

  1. Kangen masakan Indonesia

Food(source: https://www.pegipegi.com/travel/wp-content/uploads/2015/12/543defb8b5718.jpg)

Benar kata orang bahwa ketika kami jauh dari Indonesia, kami akan secara kondisi dipaksa untuk bisa memasak. Kami punya lidah Asia yang sukanya sama makanan yang banyak bumbu sedangkan disini makanan cuma ada daging, keju, sereal, pasta, pizza, yoghurt, salad, buah, dan makanan-makanan simple lainnya. Pilihannya kalo kangen masakan Indonesia yaaa harus bisa masak atau beli di rumah makan. Uwuwuwwuwuwuw syedih yah. Rumah makan Indonesia yang ada di Jerman ngga tersebar di semua kota; misalnya di Tuebingen engga ada rumah makan Indonesia.

 

Ini salah satu info kuliner Indonesia di Jerman: http://lpdp-jerman.org/pelajar-indonesia-perkenalkan-tempe-mendoan-di-culinaria-festo-jerman/

 

Jadi buat kamu yang pacarnya baru study di Jerman, ketika posting makanan-makanan Indonesia ke pacar kamu itu pilihannya ada 2: either pacar kamu akan seneng karna kamu udah makan dan ngga perlu tanya “udah makan apa belum” atau pacar kamu akan galau dan bilang “deportasi aja akuh, pehlisssss”…

 

  1. Jerman is not a colokan-friendly-country

plugs(source: http://www.pubinfo.id/foto_beritaumum/49charge_HP.jpg)

Di Indonesia, aku tidak pernah punya power bank -punyanya cuma power point­ plus dulu suka nonton power rangers- dan tidak pernah khawatir hapeku akan habis batere kala beraktifitas sehari-hari karena colokan di Indonesia itu bertebaran dimana-mana kaya oksigen. Bahkan di stasiun atau bandara aja ada free charging area. Di Jerman, kalau batre hp habis, wah, lillahitaala wassalam ngga bakalan bisa dikontak for the rest of the day kecuali kami nemu colokan di restoran atau ada orang baik ngasih hape baru ke kami secara gratis. Jadi, ada baiknya ngabarin keluarga atau pasangan ketika batre udah kritis dan kasih estimasi waktu kapan bisa dikontak.

 

  1. WIFI gratis is so wow difficult to find

Coffee(sumber: http://i01.i.aliimg.com/img/pb/333/339/664/664339333_685.jpg)

Selain colokan dan pokemon yang level cp nya di atas 1300, ternyata wifi gratisan juga susah banget nemunya di Jerman ini. Selama aku berada di Jerman, free wifi yang bisa aku dapet cuma ada 4 tempat: kampus, rumah, kampus temen, sama rumah temen. Ohiya, parahnya lagi, entah kenapa kalau kami baru ada di dalem toko maka otomatis kekuatan sinyal berkurang drastis. Entah guna-guna apa yang dipasang oleh pemilik toko di Jerman ini, but that case mostly happens. How to deal with that adalah bahwa ketika kami masuk ke pertokoan, again, kami akan ngabarin bahwa susah sinyal dan minim akses wifi. Terlebih lagi buat yang kangennya butuh tatap muka, kalau mau skype atau FaceTime kudu di rumah atau dorm karena kalau di kampus atau kantor buat pacaran… malu sama teman kantor euy…

 

Jadi begitulah kira-kira hal-hal yang perlu kamu tahu tentang LDR Jerman-Indonesia. Tulisan ini aku buat untuk menjadi obat kuat bagi para pejuang LDR lintas negara dan lintas zona waktu. Tujuan utamanya adalah untuk mengatakan bahwa komunikasi Jerman-Indonesia tidak akan selancar kala belum LDR. Dan, LDR berarti Lekat Dengan Rindu. Maksudnya… rindu siap melanda kapan aja di mana aja tanpa kenal situasi dan kondisi. Karena dia melekat, nikmati aja keberadaanya. Ibarat tahi lalat, emang adanya disitu ya diterima aja.  Salam pejuang LDR! 😀

 

Penulis:

Karlina Denistia

Ph.D. candidate in Quantitative Linguistics Department,

Eberhard Karls Universitaet Tuebingen.

Email: karlinalovesyellow@yahoo.com

Memilih Kuliah Jenjang Master di Pusat Penelitian Stem Cell, TU Dresden, Jerman

 

Hallo teman-teman se-bangsa dan se-tanah air, semoga kawan semua selalu dalam keadaan sehat. Alhamdulillah saya diberikan kesempatan oleh FORMAL Jerman untuk membagikan pengalaman mengenai proses pendaftaran di Technische Universitat Dresden Jerman. Semoga tulisan saya ini dapat bermanfaat bagi teman-teman semua yang penasaran bagaimana sih caranya agar dapat diterima di Uni Jerman pada umumnya, dan di TU Dresden secara khususnya. Oke langsung aja saya berbagi bagaimana lika-liku saya mulai dari mencari, mendaftar hingga akhirnya keterima di kampus pujaan hati. Ceileeehhh……

 

Oiya saya lupa belum kenalan, ….maaf..maaf…hehehehe……….

Saya Ridzky Anis Advent Yuda, Awardee LPDP PK-54, entah sekarang terakhir sampai PK berapa awardee LPDP yang terakhir, yang jelas saya termasuk awardee gelombang seleksi tahun lalu lho (Red 2015) wkwkwkkwkw

 

Saya berencana mengambil studi program master di bidang stem sel dan kedokteran regeneratif (Stem Cell and Regenerative Medicine) berdasarkan pengalaman penelitian selama saya bekerja, dan saya memutuskan untuk kedepannya berniat membangun Indonesia dari bidang Biomedis, khususnya untuk mengembangkan stem sel untuk terapi penyakit-penyakit terkait penuaan dan metabolik. Sejujurnya mendaftar di kampus Jerman ini bukanlah tujuan pertama saya kali, karena saya malas belajar bahasa jerman (ini rahasia lho, jangan bilang mak sama bapak saya yah hahahaha)).

Well, firstly saya hanya melirik Inggris sebagai negara tujuan studi. Banyak kampus di Inggris yang menawarkan program master di bidang tersebut, dan saya apply ke Newcastle University sebelum mendaftar seleksi beasiswa LPDP gelombang 4 tahun 2015 lalu. Alhamdulillah saya mendapatkan offer, atau istilah lainnya dengan LoA conditional di bulan November, (jadi keinget lagu November Rain xiixixix). Berbekal conditional offer dari Newcastle University, saya mendaftar beasiswa LPDP dan alhamdulillah atas izin Allah SWT saya mendapat kesempatan berharga ini.

Mempunyai LoA dari NCL dan diterima LPDP sebuah keberuntungan bagi saya, namun yahhh namanya manusia, kadang tak ada puasnya hehehe, saya masih kurang sreg (kurang mantab) dengan NCL ini karena saya hanya kuliah dalam satu tahun, padahal berdasarkan melakukan penelitian, setahun belajar stem sel dan meneliti hingga dapat menghasilkan karya publikasi, adalah sesuatu yang cukup berat bagi saya, takut kurang matang gitu. Yah akhirnya saya putuskan lanjut melamar ke kampus lain, yaitu TUD. Di TUD ini jatuh cinta dengan program MSc Regenerative Biology and Medicine (RegBioMed), sama seperti program studi sebelumnya di Newcastle yaitu Mres Stem Cells and Regenerative Medicine. Dan lebih beruntung lagi, RegBioMed perkuliahannya berbahasa Inggris. Kenapa bisa saya jatuh cinta, hanya Allah dan saya saja yang tahu, yah mirip-mirip kenapa saya bisa suka sama seorang gadis hehehe. Tapi hal yang paling saya cari selama ini semuanya ada di TUD. Mulai dari mata kuliah yang lebih banyak menawarkan eksperimen di lab, dan kesempatan melakukan rotasi penelitian di lembaga seperti Max-Planck Institute of Molecular Cell Biology and Genetics, DFG-Center for Regenerative Therapy, dan Universitat Klinikum Carl Gustav Carrus, merupakan daya tarik yang tidak ada di NCL.

Proses mendaftar di program RegBioMed, terasa cukup panjang, karena periode seleksi hingga pengumuman lumayan lama, dan sedikit rumitnya proses pendaftaran, namun semuanya Alhamdulillah satu persatu dapat terselesaikan dengan tuntas.  Saya mengirimkan aplikasi pada tanggal 24 Mei 2016, ketika saya telah mendapatkan skor IELTS di bulan Mei akhir, mendekati deadline pendaftaran tanggal 31 Mei 2016 (Selang seminggu sebelum penutupan registrasi). Dalam berkas yang diminta BIOTEC/CRTD yang tertulis di websitenya sbb;

https://www.crt-dresden.de/teaching/master-regbiomed/organization/

http://www.biotec.tu-dresden.de/teaching/masters-courses/regenerative-biology-and-medicine.html

Untuk mendaftar di TUD, saya harus mempersiapkan beberapa essay termasuk motivation letter, description of research experiences, research interests.

  • Motivation letter tersebut saya tuliskan terkait aspirasi saya mengapa memilih CRTD sebagai tempat belajar stem sel dan manfaat apa yang bisa saya kembangkan dan berikan pasca studi, serta deskripsi singkat karir penelitian apa yang saya ingin lakukan.
  • Essay yang kedua adalah deskripsi pengalaman penelitian saya. Pada essay tersebut saya ceritakan secara ringkas tentang pengalaman penelitian yang relevan, termasuk pengalaman membantu pengamatan mikroskopi fluoresen pada stem sel hasil transplantasi ketika menjadi asisten dan teknisi penelitian di Universitas Airlangga. Sedikit atau banyak, besar atau kecil peranan dalam membantu penelitian beberapa mahasiswa S3 di Unair, alhamdulillah sangat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan saya diterima di RegBioMed. Jadi teman-teman jangan khawatir, ceritakan saja pengalaman penelitian relevan yang pernah kalian kerjakan untuk menambah peluang diterima di sebuah program studi.
  • Essay terakhir yang juga harus saya tulis adalah deskripsi research interests. Ini seperti halnya kita menulis tema penelitian apa yang kita minati. Untuk menulis essay research interests, sebenarnya sudah saya persiapkan sejak lama dengan mempelajari bidang stem sel dari berbagai publikasi jurnal internasional, khususnya dari Nature dan Elsevier. Sejak 2 tahun lalu saya rutin mempelajari penelitian dari jurnal-jurnal tersebut, sehingga saya mendapatkan sedikit gambaran mengenai perkembangan riset terbaru, dan permasalahan ilmiah apa saja yang belum terpecahkan selama ini. Disamping itu, saya juga menceritakan beberapa grup research di CRTD yang temanya nge-link dengan minat saya.

Semua essay yang saya ceritakan di atas semuanya harus ditulis ringkas tidak lebih dari 350 kata saja. Tips saya, pahami persyaratan essay yang diminta antara lain jumlah maksimal kata, dan kalau ada pertanyaan, essay tersebut harus menjawab pertanyaan yang ditanyakan. Tips kedua adalah jangan keburu-buru kirim essaynya ya teman-teman, semuanya harus dikoreksi, dikritisi, dan direvisi agar essay kita jadi singkat, padat, jelas, dan terpercaya (hehehhe).

Setelah semua essay saya selesaikan, saya upload berkas-berkas yang diminta termasuk sertifikat IELTS, scan original dan foto-kopi ijazah SMA serta translate-annya yang dilegalisir, scan original dan foto-kopi ijazah S1 serta translate-annya yang dilegalisir, scan original dan foto-kopi transkrip serta translate-annya yang dilegalisir, CV, dua surat rekomendasi dari dosen. Seluruh file scan pdf di upload di poRidzky Anisrtal aplikasi BIOTEC/CRTD.

Tahap selanjutnya belumlah selesai sampai di sini. Mayoritas kampus di Jerman meminta kita mengirim berkas-berkas foto kopian tadi ke alamat pos mereka guna keperluan verifikasi, hal ini berlaku juga di TUD. Nah untuk keperluan tersebut, saya kirimkan berkas komplit yang diminta, disertai beberapa sertifikat medali emas olimpiade nasional MIPA dan bukti sertifikat pernah dapat dana penelitian dari Toray Sciences Foundation (tidak wajib tapi siapa tahu cukup penting untuk bahan pertimbangan). Pengiriman saya lakukan dengan menggunakan jasa PT Pos Indonesia dengan tipe layanan EMS. Untuk mengirim dokumen yang beratnya kurang dari 300 gram, saya harus membayar sekitar 365 ribu rupiah, cukup murah dibandingkan jasa kurir partikelir lainnya, dan itung-itung buat berdayakan BUMN kita. Tanggal 24 berkas dikirim, dan tepat pada tanggal 31 saya mendapat konfirmasi dari panitia seleksi bahwa dokumen fisik saya telah diterima, beserta aplikasi online.

Selesai mengirim berkas, saatnya usaha yang dapat dilakukan hanyalah berdoa dan berharap kepada Sang Pencipta, karena tidak ada cara lain yang dapat kita lakukan. Karena saya sering ‘kepoin’ research center tempat kuliah RegBioMed, serta para profesor-profesornya, saya tiap hari kirimin Al-Fatihah kepada mereka. Semoga dengan saya kirimin doa, hati mereka dapat tergetar, dan melihat aplikasi saya seperti melihat harta karun emas (ngayal aja wkwkwkw). Entah kenapa, rasa yang saya rasakan dalam melamar di TUD ini lebih menegangkan dibandingkan ketika melamar di NCL. Setiap hari saya doain dan minta restu kedua orang tua untuk didoakan. Alhamdulillah, pada tanggal 1 Juli selepas buka puasa, waktu itu lagi buka puasa di sekitaran Sidoarjo, saya menerima sebuah email, dan ketika dibuka email tersebut mengabarkan bahwa aplikasi saya lolos seleksi. Setelah menunggu hampir 20 hari, akhirnya surat penerimaan dari kampus TUD (Zulassungbescheinigung atau LoA) telah saya terima. Tinggal saatnya mengurus beberapa hal administrasi terkait visa.

Email konfirmasi dari panitia seleksi MSc RegBioMed

 

Sekian teman-teman tulisan saya, mohon doanya semoga perjalanan studi saya di Jerman lancar dan sukses, dan semoga kawan semuanya dapat mengambil manfaat dari cerita saya, tetap semangat dalam berjuang, jangan takut gagal ya, kalau gagal harus cepetan bangkit, kalau berhasil disyukuri yah. Cukup sekian, salam takzim dari saya.

Good luck for your Application!!!!!!!!

 

Ridzky Anis Advent Yuda

Candidate Master of Regenerative Biology and Medicine

Technische Universitat Dresden, Awardee LPDP PK-54

Prosedur untuk memperoleh Unconditional Letter of Acceptance (LoA) S3 di RWTH-Aachen

 

Beberapa hari yang lalu ada pertanyaan dari teman yang masuk ke inbox fb saya tentang bagaimana mendapatkan Unconditional Letter of Acceptance (LoA) dari RWTH-Aachen. Katanya, info yang diperoleh dari postingan saya sebelumnya masih belum jelas cara mendapatkan LoA unconditional tersebut. Benar, postingan tersebut lebih difokuskan pada langkah awal bagaimana mendapatkan persetujuan profesor sebagai pembimbing doktoral dalam bentuk offer letter. Dan kemaren ada teman juga yang datang ke Aachen dengan hanya bermodalkan offer letter dari profesor untuk mendaftar ulang (enrolment) sebagai mahasiswa doktor di RWTH-Aachen. Tentu saja pihak kampus (Admission Office) meminta teman saya ini untuk mengisi formulir yang sebenarnya bisa dilakukan secara online dan tidak harus datang ke Aachen. Saya tidak tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk bisa mendapatkan LoA Unconditional dari pihak kampus, mengingat pengalaman saya butuh waktu kurang lebih 2 bulan sampai terbit LoA tersebut. Nah, agar di kemudian hari tidak terjadi „kesalahan“ dalam memaknai LoA ini, sedikit saya tulis pengalaman saya bagaimana mendapatkan LoA unconditional bermodalkan offer letter dari profesor.

LoA, merupakan bukti (surat keterangan) yang menyatakan bahwa seseorang dikatakan layak sebagai calon mahasiswa pada sebuah program studi (di kampus Jerman biasanya disebut Institut) secara akademik. Berbeda dengan Offer Letter (ada juga yang menyebutnya Invitation Letter), LoA ini dikeluarkan oleh pihak kampus kepada calon mahasiswa yang telah melakukan pendaftaran secara online dan mengirimkan berkas-berkas yang berhubungan dengan akademik seperti ijazah dan transkrip nilai, sertifikat IELTS/TOEFL yang masih berlaku, dan lain-lain. LoA ada yang masih bersifat “bersyarat” (conditional) dan ada yang sudah “tidak bersyarat” (unconditional). Kondisi bersyarat biasanya karena ada salah satu persyaratan pendaftaran (atau lebih) yang belum terpenuhi seperti nilai IELTS/TOEFL. Beberapa penyandang dana (sponsor) biasanya lebih mengutamakan calon penerima beasiswa yang sudah memiliki Unconditional LoA karena ini artinya calon mahasiswa tersebut sudah memastikan satu “kursi” di kampus yang dituju sehingga proses kuliah dapat dilaksanakan sesegera mungkin.

 

Seperti halnya kampus/universitas yang lain, ada beberapa tahap yang harus dilakukan untuk mendapatkan satu “kursi” di program doktoral RWTH-Aachen, yaitu :

  1. Mendaftar secara online

Sama halnya dengan mahasiswa S1 dan S2 lainnya, langkah awalnya adalah melakukan pendaftaran secara online di website :

https://zul-a.campus.rwth-aachen.de/Default.aspx?imma=einl

Setelah selesai mengisi data pada pendaftaran online di atas, pada tahap akhir ada formulir pendaftaran (application form) yang telah terisi sesuai dengan data yang dimasukkan sebelumnya dan nomor pendaftaran (application number). Silahkan mencetak formulir tersebut. Nomor pendaftaran ini dibutuhkan pada saat menghubungi pihak International Office baik melalui email ataupun via telp untuk menanyakan status pendaftaran.

  1. Mengirimkan dokumen melalui pos

Sesuai dengan arahan yang tertera pada saat mendatar online, beberapa dokumen berikut harus dikirimkan melalui pos.

  • Formulir pendaftaran yang sudah diisi dan dibubuhi tanda tangan pendaftar.
  • Invitation Letter (Offer Letter) dari Profesor.
  • Formulir yang menyatakan profesor bersedia menjadi pembimbing (“Betreuungsbestätigung Promotion”). Contoh formulir seperti ini(Formulir ini juga menyatakan bahwa tidak ada kendala dengan persyaratan bahasa karena untuk mendapatkannya harus mengirimkan sertifikat IELTS/TOEFL ke pihak International Office.)
  • Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae). Sebaiknya menggunakan template dari http://europass.cedefop.europa.eu/en/home
  • Fotokopi tranksrip dan ijazah S1 dan S2 yang telah dilegalisir.
  • Fotokopi transkrip dan ijazah S1 dan S2 dalam bahasa Inggris atau bahasa Jerman. Transkrip dan ijazah dalam bahasa Inggris yang dikeluarkan secara resmi oleh kampus-kampus di Indonesia bisa digunakan sehingga tidak perlu mengalihbahasakan ke jasa translator.

Seluruh dokumen tersebut dikirimkan ke alamat:

“International Office der RWTH-Aachen. Abt. 2.1 – Zulassung.

Templergraben 57, 52062 Aachen, Germany”

 

  1. Menunggu informasi dari pihak International Office kampus tentang kelulusan pendaftaran kita.

Untuk kasus saya, karena waktu yang sangat sempit untuk mengikuti wawancara beasiswa, saya menghubungi petugas International Office melalui surat elektronik (email) mengenai status pendaftaran. Saya jelaskan kondisi saya saat itu bahwa saya butuh Unconditional LoA dari RWTH-Aachen untuk mengikuti wawancara beasiswa dari pemerintah Indonesia dan saya belum bisa mengirimkan dokumen melalui pos karena akan membutuhkan waktu yang lama untuk sampai ke Aachen. Setelah diskusi dan mengirimkan soft copy semua berkas-berkas yang dibutuhkan, Alhamdulillah pihak kampus bersedia mengeluarkan Unconditional LoA dan mengirimkan salinannya ke email saya.

Lampiran LoA unconditional saya dapat dilihat di sini.

Poin dari tulisan ini adalah bahwa untuk mendapatkan Unconditional LoA Doktor (S3) setelah mendapatkan offer letter dari profesor di RWTH-Aachen tidak terlalu sulit asalkan mengetahui prosedurnya. Dan jangan malu untuk bertanya ke profesor ataupun pihak International Office kampus mengenai hal-hal yang memang belum jelas saat melakukan pendaftaran. Semoga sukses.

 

Kontributor : Dedi Rosa Putra Cupu

Mahasiswa Doktoral, RWTH Aachen University

Kieler Woche, Event Sailing Internasional terbesar

 

Hallo Leute! Salam kenal, namaku Hashlin awardee LPDP yang untuk sementara ini masih berpredikat sebagai awardee ter-utara se-Jerman! 🙂

Saya melanjutkan studi di kota Kiel, sebuah kota pelabuhan yang berbatasan langsung dengan Laut Baltic, yang membatasi negara Jerman dengan negara-negara Scandinavia. Jika teman-teman penasaran dengan Kota Kiel, saya juga sudah pernah menulis artikel tentang Kota Kiel, bisa temen-temen check di link berikut :

http://lpdp-jerman.org/kiel-the-sailing-city-pelarian-musim-panas-semua-orang/.

 

https://youtu.be/ma0YXCFX5zA

 

Kieler Woche (Kiel`s Weeks) adalah sebuah acara tahunan yang sudah diselenggarakan dari tahun 1882. Inti dari seluruh rangkaian acara Kieler Woche ini sendiri sebenarnya adalah kompetisi Sailing internasional yang juga merupakan yang terbesar di dunia. Untuk meramaikan kompetisi internasional tersebut, Kota Kiel juga memanjakan wisatawan dengan berbagai macam stand-stand yang banyak tersebar di spot-spot terkenal di Kota Kiel. Ada banyak panggung musik dengan tema masing-masing. Terdapat juga Pasar Internasional dimana disana kita dapat menemukan berbagai macam jenis makanan dan souvenir khas dari berbaga negara. Masih banyak event-event menarik lainnya yang berlangsung secara pararel di setiap sudut Kota Kiel. Event tersebut berlangsung selama satu minggu. Untuk jadwal event Kieler Woche tahun ini, bisa temen-temen lihat di link berikut :

http://www.kieler-woche.de/programm/index.php.

 

Setiap tahunnya Kieler Woche berhasil mengumpulkan sekitar 5000 orang pelaut yang datang dari berbagai negara, 2000 kapal layar dan 3 juta lebih wisatawan. Jadi pasti kebayang kan gimana rame dan meriahnya? Keseruan Kieler Woche juga bisa temen-temen simak di video diatas 🙂

 

Sampai Jumpa di Kieler Woche tahun depan! 🙂

Pengajuan Visa Studi ke Jerman

Salam kenal. Jika kamu terdampar di artikel ini maka kemungkinan besar kamu sedang mencari referensi mengenai bagaimana mengajukan permohonan visa ke Jerman untuk tujuan studi. Oleh karena itu saya akan mencoba menceritakan pengalaman saya dalam mengajukan permohonan visa ke Jerman dengan bermodalkan informasi yang ada maupun petunjuk dari para pendahulu yang telah sukses melanjutkan studinya di negeri dengan penduduk terbanyak di Uni Eropa ini.

Sebenarnya semua informasi yang dicantumkan di situs resmi Kedutaan Besar Jerman di http://www.jakarta.diplo.de/Vertretung/jakarta/id/01_20Visa_20idn/01visastelle/0-visastelle.html sudah cukup lengkap dan terstruktur, namun ada beberapa hal yang dalam praktisnya tidak sama persis pada petunjuk yang tertera di sana. Adapun berdasarkan keterangan yang saya dapat di situs tersebut, utamanya ada dua macam jenis visa yang bisa diajukan yaitu:

  1. Visa Schengen (untuk kunjungan sampai dengan 90 hari)
  2. Visa Nasional (untuk tinggal lebih dari 90 hari)

Sementara tujuan pengajuan visa dibagi menjadi berikut:

  1. Bekerja
  2. Studi
  3. Wisata
  4. Kumpul keluarga (keluarga menyusul orangtua yang bekerja atau studi di Jerman)
  5. Kerja sosial
  6. Kurus/Pelatihan/Seminar

Dari beberapa tujuan tersebut artikel ini akan fokus hanya kepada pengajuan dalam rangka studi yang menggunakan beasiswa LPDP, di mana saya memerlukan visa Nasional karena akan tinggal di Jerman lebih dari 90 hari.

Berdasarkan pengamatan saya, kemungkinan status pengajuan visa dilakukan dalam keadaan berikut ini:

  1. Pergi secara individu saja hingga akhir masa studi
  2. Pergi secara individu namun berencana akan membawa keluarga di waktu mendatang
  3. Pergi sekaligus membawa keluarga

Untuk 3 hal tersebut, pembahasan saya akan hanya pada keadaan nomor satu dan dua yang menurut saya serupa namun hanya berbeda dalam pencantuman data saja. Saya pribadi kebetulan berstatus nomor dua.

pengajuan-visa-background

Hal yang pertama perlu dilakukan adalah mendaftarkan perjanjian visa sesegera mungkin di link yang tertera di halaman http://www.jakarta.diplo.de/Vertretung/jakarta/id/01_20Visa_20idn/01visastelle/terminvergabe.html. Setelah mendaftarkan perjanjian visa maka kamu akan mendapatkan balasan email dari Kedutaan Besar Jerman. Jangan lupa membawa print email konfirmasi perjanjian visa tersebut pada saat datang ke kantor Kedutaan Besar Jerman di wilayah Thamrin. Posisi tepatnya adalah dekat bundaran HI di sebelah Hotel Mandarin, di jalan Thamrin arah menuju Sudirman. Setelah mendaftarkan diri, maka yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan seluruh dokumen persyaratan. Ketentuan persyaratan dokumen terdiri dari persyaratan umum pengajan visa nasional yang dapat dilihat di http://www.jakarta.diplo.de/contentblob/4332004/Daten/6055897/D_id__Visa_Nasional.pdf dan persyaratan khusus studi yang dapat dilihat di http://www.jakarta.diplo.de/contentblob/4230636/Daten/5871271/D3_id__Studium.pdf. Catatan tambahan untuk penerima beasiswa lain seperti DAAD, kemungkinan akan ada perbedaan persyaratan yang bisa dilihat di halaman mengenai ketentuan visa studi dengan beasiswa di http://www.jakarta.diplo.de/contentblob/3453948/Daten/3296643/Merkblatt_fr_Stipendiaten.pdf yang tidak akan saya bahas di sini.

Dari persyaratan umum pengajuan visa nasional maka dokumen yang diperlukan adalah sebagai berikut:

  1. Print email konfirmasi perjanjian visa
  2. Formulir permohonan yang bisa diunduh di http://www.jakarta.diplo.de/contentblob/3443162/Daten/5220805/antrag_national.pdf

(Contoh pengisian yang saya lakukan bisa dilihat di dokumen ini)

  1. Lembar pernyataan pemeriksaan perjalanan yang bisa diunduh di http://www.jakarta.diplo.de/contentblob/4046772/Daten/5159820/H3__Pemeriksaan__Lembar_perjalanan.pdf

(Pengisian form ini cukup mudah, hanya dengan mengisi cek list dan data mengenai negara mana yang pernah kamu kunjungi dalam dua tahun terakhir.)

  1. Pas foto biometris berukuran 3,5 x 4,5 dengan latar belakang abu-abu muda sebanyak 3 lembar yang contohnya dapat dilihat di https://www.bundesdruckerei.de/sites/default/files/sample_photos_for_id-documents.pdf

(Jangan menempelkan foto di kertas form, cukup lampirkan saja dengan paper klip ataupun dipisahkan di plastik kecil foto. Silahkan persiapkan lebih banyak dari kebutuhan yang ditulis persyaratan karena nantinya hanya akan diambil dua lembar dan sisanya akan dikembalikan.)

  1. Paspor yang masih berlaku setidaknya 1 tahun. Difotokopi halaman yang berisi data diri dan catatan resmi (yang diisi di bagian paling belakang)

(Segera isi lengkap bagian belakang paspor mengenai data diri, kontak yang bisa dihubungi dan ditandatangan. Seringkali saya sendiri pun lupa untuk mengisinya dan saya yakin banyak juga yang tidak pernah mengisi halaman tersebut. Jangan sampai hanya karena tidak lengkap kemudian kamu harus mengisi dan membuat dahulu fotocopy-nya yang pastinya akan memakan waktu yang tidak sebentar.)

  1. Polis asuransi kesehatan yang bisa digantikan dengan asuransi perjalanan selama 90 hari (sesuai masa berlaku visa)

(Saya menggunakan asuransi ACA Superior individu untuk masa 90 hari. Melihat penjelasan dokumen persyaratan umum visa di bagian polis asuransi yang menyatakan bahwa “… maka harus membuat asuransi perjalanan yang berlaku sesuai dengan masa berlaku visa (visa nasional pada umumnya diberikan untuk 90 hari)”, saya menyarankan untuk mengikuti masa berlaku asuransi selama 90 hari meski berdasarkan beberapa pengalaman aplikasi visa dengan asuransi perjalanan di bawah 90 hari ada pula yang tetap disetujui.)

  1. Biaya permohonan sebesar 60 EURO dalam rupiah.

(Yang tidak kalah penting meskipun bukan dokumen adalah menyiapkan biaya administrasi dalam bentuk cash sebesar 60 Euro yang akan disesuaikan pada kurs hari tersebut. Untuk memudahkan silahkan siapkan uang pas agar tidak memerlukan kembalian dari petugas loket. Jika memerlukan di lantai dasar saya melihat ada mesin ATM BCA. Tapi saya menyarankan untuk menyiapkan uang cash tersebut dari sebelum tiba di kedutaan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan semisal ATM tidak berfungsi ataupun kosong.)

Sementara tambahan dari persyaratan khusus studi maka dokumen yang diperlukan adalah sebagai berikut:

  1. Daftar riwayat hidup

(Di dokumen persyaratan ada petunjuk berbentuk tabel namun tidak ada format resminya. Yang pasti silahkan gunakan bahasa Jerman atau Inggris. Jika sudah punya cv menurut saya silahkan gunakan yang sudah ada agar tidak memakan waktu untuk menyiapkannya.)

  1. Pembiayaan selama tinggal di Jerman

(Untuk penerima beasiswa LPDP bisa menggunakan LoS (Letter of Sponsorship) yang ditujukan ke Kedutaan Besar Jerman ataupun LoG (Letter of Guarantee). Yang akan diperhatikan adalah rincian pembiayaan yang didapatkan. Bila berencana membawa keluarga seperti kasus saya, maka pastikan bahwa biaya untuk keluarga sudah tercantum di sana. Besar pembiayaan normal pada dasarnya pasti cukup untuk individu, namun untuk kebutuhan keluarga bisa dipastikan lagi dengan mencari info terbaru lewat rekan yang sudah di Jerman ataupun dengan mengirimkan email pertanyaan ke kantor administrasi masing-masing kota (bisa digoogling ke website resmi kota di Jerman). Dengan dokumen ini seharusnya kamu tidak harus mencantumkan bukti rekening bank mana pun.)

  1. Konfirmasi penerimaan dari universitas, jenis-jenis yang mungkin bisa digunakan didetailkan jelas di dokumen persyaratan studi

(Istilah LoA (Letter of Acceptance) atau Admission Letter biasa digunakan untuk dokumen ini. Dapat menggunakan print dari dokumen yang diterima via email (bila perlu menggunakan tinta berwarna agar tanda tangan nya berwarna) ataupun dokumen yang diterima secara langsung via pos.)

Untuk poin-poin berikut ini, di dalam dokumen dinyatakan bahwa hanya diwajibkan bagi calon pelamar studi yang belum memiliki poin nomor 9, namun saya tetap menyertakannya saat mengajukan permohonan visa kemarin.

  1. Ijazah S1 yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Inggris dan dilegalisir
  2. Transkrip nilai S1 yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Inggris dan dilegalisir
  3. Surat motivasi yang ditandatangan di bagian akhir

(kebutuhan tanda tangan ini tidak dinyatakan di dokumen, namun di kedutaan saya diminta untuk menandatangani surat motivasi saya di bagian akhir. Tidak ada format resmi mengenai surat motivasi, saya sendiri menggunakan surat motivasi yang saya gunakan saat mendaftar ke universitas. Sama seperti daftar riwayat hidup, silahkan gunakan bahasa Jerman atau Inggris.)

Sementara poin-poin berikut adalah yang saya tambahkan (kebetulan juga ditanyakan saat saya hadir di kedutaan untuk mendaftar visa).

  1. Sertifikat bahasa asing (Inggris maupun Jerman jika ada)

(Meskipun tidak dituliskan sebagai persyaratan dan kuliah saya merupakan program dalam bahasa Inggris, saya ditanya mengenai sertifikat bahasa Inggris yang saya jawab dengan fotocopy dokumen IELTS saya (tidak dilegalisir, namun membawa dokumen aslinya). Jadi tidak ada salahnya melampirkan dokumen ini. Apalagi jika sudah punya sertifikat bahasa Jerman juga menurut saya akan lebih baik jika dilampirkan.)

  1. Surat korespondensi dengan pihak penyedia tempat tinggal

(Dokumen ini sebagai bukti bahwa kamu sudah mencari tempat tinggal di kota tujuan meski belum resmi mendapatkan.)

Untuk kesemua dokumen tersebut (selain biaya permohonan tentunya) saya sarankan disiapkan dalam bentuk formulir dua rangkap yang diisi dan ditandatangan serta dokumen lainnya berupa asli (ditunjukkan hanya bila ditanyakan) dan fotocopy dua rangkap, kemudian dikelompokkan menjadi dua kelompok dokumen dengan formulir permohonan di bagian depan. Silahkan gunakan stepler untuk dokumen yang lebih dari 1 lembar (misal surat motivasi terdiri dari dua halaman, fotocopy transkrip nilai, dan lain-lain) namun saya tidak menyarankan untuk menggunakan stepler untuk menggabungkan keseluruhan dokumen dikarenakan petugas loket akan mengatur sendiri dokumen-dokumen tersebut. Silahkan gunakan klip kertas yang mudah dibuka untuk menyatukan kelompok dokumen tersebut. Untuk mempercepat proses, silahkan susun dengan rapih dalam dua kelompok dokumen dengan isi yang sama sebelum diberikan ke petugas loket. Saya sendiri menyiapkan dua rangkap tambahan untuk formulir yang perlu diisi, yaitu formulir permohonan visa dan lembar pernyataan pemeriksaan perjalanan untuk jaga-jaga bila ada kesalahan yang membuat saya harus mengisi ulang.

Agar lebih mudah melakukan pengecekan terakhir sebelum pergi ke kantor Kedutaan Besar Jerman, maka saya buatkan list yang bisa dilihat di bawah ini.

List pengajuan Visa

Bila diperlukan, kabarnya fotocopy, print, berikut internet terdekat bisa ditemukan di Hotel Mandarin yang lokasinya bersebelahan dengan harga yang tidak murah (Internet 75 ribu per setengah jam, print 15 ribu per lembar, dan fotocopy 8 ribu per lembar). Ataupun opsi yang lebih murah kabarnya bisa ditemukan di basement Menara Mandiri di belakang gedung kedutaan. Bila kelengkapan dokumen dianggap kurang, dari informasi yang saya dapat maka pemohon dipersilahkan untuk melengkapinya dan bisa kembali di hari yang sama. Karena itu waktu yang paling strategis untuk mengajukan visa adalah di pagi hari agar sisa waktu yang dimiliki bila ada yang belum lengkap cukup panjang. Tapi semoga cerita melengkapi dokumen ini tidak terjadi kepada kamu ya.

Bila proses penyerahan dokumen sudah dilakukan, maka petugas loket akan memeriksa dan meminta kamu mengkoreksi bila ada yang perlu diperbaiki atau belum diisi dengan ballpoint (hitam ataupun biru tidak masalah). Jadi silahkan bawa ballpoint sendiri untuk memudahkan. Setelah itu kamu akan diminta menandatangan form cetakan dari kedutaan setelah memastikan data-data yang tercantum benar, kemudian menuliskan juga nomor handphone dan alamat email kamu yang bisa dihubungi. Setelah itu paspor kamu akan diserahkan kembali untuk dibawa kembali. Nantinya bila visa sudah selesai maka kamu akan membawa kembali paspor tersebut di kedutaan. Kabar mengenai selesainya visa akan disampaikan via email ataupun telepon dalam jangka waktu 3-8 minggu.

 

Tips tambahan untuk kedatangan ke Kedutaan Besar Jerman adalah berikut ini:

  1. Silahkan datang 1 jam sebelum janji jika memungkinkan dikarenakan akan ada antrian masuk ke kedutaan. Kamu tidak mau kedatangan telat menyebabkan aplikasi visa kamu tertunda kan.
  2. Silahkan bawa perlengkapan seperlunya, jika memungkinkan peralatan elektronik hanya membawa handphone saja. Semua peralatan elektronik (termasuk laptop, harddisk, dan power bank) akan diperiksa dan diminta tinggal di ruangan petugas keamanan dengan loker yang kuncinya diberikan kepada kamu. Sebenarnya tidak masalah selama barang-barang tersebut tidak ada yang berbahaya, namun proses pemeriksaan tas kamu akan memakan waktu lama sehingga bila kamu datang di waktu yang mepet mungkin saja membuat kamu terlambat.
  3. Jangan takut berbicara dengan orang yang sedang mengantri di depan atau belakang kamu karena kamu tidak tahu dari mana informasi tambahan yang bermanfaat akan kamu dapat. Selain itu bila mengetahui jadwal janji pengajuan visa sesama pengantri, maka kamu bisa saling menghormati dengan memberikan antrian yang lebih dahulu ke orang yang memiliki janji lebih dahulu bila rentang waktu janji kamu masih panjang.

 

Untuk link-link yang saya berikan, besar kemungkinannya akan ada perubahan bila di-update oleh pihak kedutaan. Karena itu silahkan menelusuri website tersebut untuk info yang kamu butuhkan dengan garis besar yang telah dijabarkan di artikel ini. Jika ada yang belum jelas, silahkan hubungi saya di hardani.maulana@gmail.com bila perlu penjelasan lebih lanjut. Semoga sukses!

Kontributor : Hardani Maulana

 

Referensi lain bisa didapat juga di tulisan rekan-rekan saya di:

https://lpdp-jerman.org/mudahnya-mengurus-visa-student-ke-jerman-dari-sudut-pandang-lain/

http://suryanara.org/home/mengurus-visa-studi-jerman-untuk-pemula/

http://obipambudi.blogspot.co.id/2016/06/mengurus-visa-studi-jerman.html

 

Start Up Safary Berlin

Berlin telah menjadi surga bagi para enterpreneur dan innovator muda dari seluruh Dunia untuk mengimplementasikan ide-ide bisnis mereka. Iklim bisnis yang sehat, biaya hidup dan biaya sewa kantor yang murah, membuat banyak orang tertarik mendirikan usaha bisnisnya di Berlin. Terlebih, perguruan tinggi dan komunitas-komunitas kreatif di Berlin turut memberikan andil terhadap pertumbuhan jumlah perusahaan rintisan (start-up) di kota ini. Mereka membuat sejumlah program yang diselengarakan guna meningkatkan gairah berdirinya perusahaan rintisan di kota ini, mulai dari agenda pelatihan dan seminar hingga program akselerasi dan inkubasi bisnis.

Start-up event adalah istilah yang populer untuk mendeskripsikan acara-acara yang mewadahi para innovator untuk memaparkan ide bisnis mereka serta produk atau jasa yang mereka tawarkan ke publik. Dalam acara seperti ini, para innovator biasanya dapat menemukan calon penyandang dana dan mitra kerja untuk mensupport bisnis mereka agar lebih berkembang. Setiap minggu, setidaknya ada belasan acara start-up event di Berlin. Start-Up Safary Berlin adalah salah satu di antaranya.

Walaupun Start-Up Safary Berlin bukanlah start-up event terbesar di Berlin, namun konsep yang dimiliki acara ini cukup menarik. Pada start-up event lainnya, pada umumya para perusahaan rintisan akan mengirimkan delegasinya dan mereka hanya akan mempresentasikan perusahaannya maupun produknya  masing-masing bergantian di sebuah ruang aula didepan para peserta acara yang hadir.

 

Start up safary Berlin 2

Figure : StartUp Safary – Zalando, perusahaan e-commerce, sebagai tuan rumah .

Pada Start-up Safary, peserta langsung diajak berkeliling memasuki kantor atau ruang kerja perusahaan rintisan tersebut. Di sini, perusahaan rintisan sebagai tuan rumah akan mejelaskan dengan detail; mulai dari gagasan bisnis mereka, kegiatan yang mereka lakukan sehari-hari, hingga visi ke depan perusahaan tersebut. Terdapat juga sesi  dimana peserta dapat berinteraksi langsung dengan para pendiri dan karyawan di perusahaan tersebut dan berkesempatan membangun jaringan relasi bisnis dengan mereka. Dengan skema ini, para calon investor dapat lebih mudah menilai kelayakan bisnis yang ditawarkan dan membuat keputusan untuk menentukan apakah mereka akan menginvestasikan dananya pada perusahaan rintisan yang dikunjungi. Calon mitra dan individu-individu yang tertarik untuk bergabung dengan perusahaan rintisan tersebut pun lebih mudah untuk bertukar informasi dan melakukan kerja sama ke depannya.

“Dengan interaksi yang lebih intensif, maka akan lebih banyak kesempatan yang terbuka”, gagasan itu lah yang melandasi konsep acara ini.

Hem, menarik bukan?
Kira-kira bisakah kita tiru acara seperti ini untuk dibuat di Indonesia?
Ayo tuliskan pendapat Anda pada kolom komentar di bawah.

 

Video link URL: https://www.youtube.com/watch?v=y82bjeZ2zRw

Kontributor : Edo Raihan, TU Berlin

Berangkat Haji dari Jerman : Syarat dan Cara Pendaftaran Haji

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Tulisan ini saya rangkum dari beberapa sumber termasuk bertanya langsung kepada teman-teman yang sudah dan akan berangkat ke tanah suci. Adapun tujuan tulisan ini adalah selain untuk memberikan informasi mengenai pendaftaran haji, juga semoga bisa memberikan motivasi dan semangat bagi saya pribadi dan rekan-rekan yang beragama Islam di Jerman baik yang sedang menempuh pendidikan ataupun bekerja untuk melaksanakan kewajiban salah satu rukun Islam ini.

Menunaikan ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam bagi muslimin dan muslimah yang mampu sesuai dengan firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 97 yang artinya :

“…Mengerjakan haji merupakan kewajiban manusia kepada Allah, yakni (bagi) orang yang mampu melakukan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji) maka sesunguhnya Allah Maha Kaya (tiada memerlukan sesuatu) dari alam semesta.”

Orang yang mampu dalam ayat di atas maksudnya adalah orang yang sanggup mendapatkan perbekalan, angkutan, sehat jasmani, aman di perjalanan, dan keluarga yang ditinggalkan terjamin kehidupannya.

Di Indonesia saat ini untuk bisa berangkat Haji sedikit lebih lama meskipun seluruh persyaratan sudah terpenuhi karena begitu banyaknya orang Indonesia yang ingin berangkat sedangkan “jatah” dari pemerintah Arab Saudi terbatas. Seseorang bisa menunggu lebih dari sepuluh tahun untuk berangkat Haji setelah membayar lunas uang muka sekitar 25 juta Rupiah. Lain halnya di Jerman, bisa dikatakan di sini tidak ada sistem antri, mengingat Jerman bukan negara dengan mayoritas penduduknya bukan Islam sehingga “jatah” yang diberikan pemerintah Arab Saudi melebihi dari jumlah peminat dan ini masih bisa digunakan oleh warga non Jerman yang beragama Islam, termasuk warga negara Indonesia, baik yang tinggal dan bekerja di Jerman ataupun bagi mereka yang sedang menempuh pendidikan di sini.

Sebagai mahasiswa penerima beasiswa, tentulah ada sedikit pertanyaan yang mengganjal di hati mengenai uang beasiswa yang telah dikumpulkan selama bertahun-tahun (dengan cara berhemat, tentunya) yang akan digunakan untuk naik Haji, apakah dibolehkan? Pertanyaan ini pernah saya tanyakan langsung ke ustadz Aidil Heryana, S.Sosl yang kebetulan sedang melakukan Safari Ramadhan di Jerman dan jawaban pak Ustadz tentu saja boleh karena uang tersebut sudah menjadi hak penerima beasiswa dan halal digunakan untuk naik Haji. Bahkan itu lebih baik dibandingkan dipakai untuk hal-hal lain.

Kembali ke keberangkatan Haji dari Jerman, sesuai aturan dari pemerintah Arab Saudi bahwa hanya travel agen yang telah mereka tentukan boleh melaksanakan program Haji, diantaranya adalah Balcok Reisen GmbH. Daftar lengkap travel agen Jerman yang ditunjuk resmi oleh pemerintah Arab Saudi dapat dilihat di sini. Beruntung sekali warga Indonesia di Jerman karena bisa berangkat bersama-sama dalam satu rombongan dengan adanya bantuan dari FORKOM (Forum Komunikasi Masyarakat Muslim Indonesia) Jerman yang memfasilitasi mulai dari pendaftaran sampai keberangkatan.

 

Pamflet Haji FORKOM Jerman

Pamflet Haji (dan Umroh) FORKOM Jerman (Sumber: FORKOM Jerman)

 

Pendaftaran Haji biasanya dibuka 8-10 bulan sebelum keberangkatan pada tahun berjalan. Misalkan pada tahun 2016 ini yang akan berangkat pada bulan September, pendaftaran sudah dibuka sejak awal tahun dan ditutup sampai tanggal 14 Februari 2016 (sesuai dengan pamflet), dan biasanya mewajibkan transfer setoran awal 1000 (seribu) Euro sampai bulan April. Adapun biaya total untuk program Haji adalah 4750 – 4850 Euro (informasi resmi dari Balcok Reisen GmbH dan FORKOM Jerman). Ongkos Naik Haji (ONH) ini termasuk di dalamnya adalah tiket pulang pergi dan akomodasi, tansportasi selama melaksanakan ibadah Haji, paket peralatan Haji, Manasik Haji dan bimbingan haji berbahasa Indonesia selama di tanah suci, makan pagi dan makan malam, serta kunjungan ke tempat-tempat bersejarah di tanah suci (informasi ini saya dapatkan dari kawan yang pernah berangkat bersama FORKOM). Adapun biaya qurban (karena Haji yang akan dilaksanakan adalah Haji Tamattu’) adalah di luar dari ONH tadi, informasi dari FORKOM untuk tahun ini sebesar 120 atau 130 Euro dan dibayarkan berbarengan dengan setoran ONH.

Untuk mendapatkan visa Haji, beberapa dokumen yang dibutuhkan adalah:

 

1. Paspor Elektronik (bukan paspor tulis tangan) dengan masa berlaku minimal 1 tahun setelah keberangkatan.

Untuk keberangkatan September 2016 ini maka masa berlaku paspor elektroniknya harus sampai 1 September 2017. Dan juga pastikan bahwa paspor tersebut pernah digunakan di bandara dan tidak bermasalah pada saat dilakukan pemindaian (scan). Hal ini untuk menghindari terjadi pembatalan keberangkatan haji karena paspor yang tidak bisa dipindai (scan) oleh alat scan dari Kedubes Saudi.

 

2. Elektronische Aufentshaltstitel (eAT)/Izin tinggal (yang sudah berbentuk kartu elektronik) di Jerman dengan masa berlaku minimal 1 tahun setelah keberangkatan.

Durasi masa berlaku izin tinggal biasanya berbeda-beda setiap orang, tapi pada umumnya untuk mahasiswa diberikan per dua tahun. Namun ada juga yang mendapatkannya hanya setahun. Atau izin tinggalnya 2 tahun tetapi didapatkan setahun sebelumnya yang artinya masa berlakunya hanya tinggal beberapa bulan jika dihitung setelah berangkat Haji. Pengalaman teman saya yang akan berangkat tahun ini, izin tinggalnya berlaku hanya sampai beberapa bulan setelah keberangkatan Haji, dan ketika dicoba untuk memperpanjang izin tinggal tersebut, tidak diberikan oleh  Bürgeramt dengan alasan masa berlakunya masih lama. Solusinya, Bürgeramt memberikan surat keterangan menyatakan bahwa benar yang bersangkutan akan tinggal di Jerman sampai beberapa tahun kemudian mengingat masa kuliahnya. Dan surat inipun diberikan setelah adanya surat rekomendasi dari profesor/pembimbing kawan tersebut.

 

3. Bukti vaksinasi Meningitis Mencevax ACYW 135 (masa berlaku 2 tahun) dan Atest atau Medical Certificate (Surat Keterangan Berbadan Sehat).

Surat keterangan berbadan sehat (Atest) dan bukti vaksinasi Meningitis berupa buku imunisasi internasional berwarna kuning dapat diperoleh dari dokter (Hausarzt) di kota masing-masing. Atest diperoleh setelah dokter melakukan dan menganalisis pemeriksaan kesehatan seseorang termasuk hasil tes darah. Dalam atest ini harus mencatumkan bahwa seseorang dalam keadaan/kondisi fisik yang kuat (untuk melakukan perjalanan jauh), sehat dan bebas dari penyakit menular. Buku imunisasi internasional didapatkan setelah seseorang mendapatkan imunisasi vaksin Meningitis Mencevax ACYW 135. Adapun biaya vaksin ini sekitar 50 Euro sedangkan atest didapatkan gratis dari Hausarzt/dokter pribadi masing-masing.

4. Fotokopi surat nikah bagi suami dan istri yang akan berangkat bersama-sama.

 Sesuai dengan aturan dari Pemerintah Arab Saudi, wanita harus berangkat dengan mahramnya dengan melampirkan bukti kekerabatannya. Akan tetapi, pihak Balcok telah mengkonfirmasi bahwa untuk wanita yang pergi Haji tanpa mahram dapat dilaksanakan dengan cara melakukan pengelompokan dengan sesama mereka (untuk informasi lebih lanjut bisa ditanyakan langsung ke pihak Balcok). Saya pernah mendengarkan ceramah tentang hal ini dimana berdasarkan salah satu mahzab dibolehkan seorang wanita berangkat tanpa mahramnya asalkan dilakukan dengan berkelompok agar mereka tidak diganggu oleh orang lain selama dalam perjalanan.

 

5. Surat Keterangan Masuk Islam bagi yang baru masuk Islam

Surat ini bisa didapatkan dari masjid ataupun dari Pusat Kajian Islam (Islamic Center) yang menyatakan bahwa yang bersangkutan benar telah masuk Islam.

 

6. 2 buah pas Foto dengan latar berwarna putih.

Seluruh dokumen tersebut dikirimkan ke Balcok yang berlokasi di Essen bisa melalui pos atau mengantarkannya langsung ke kantor Balcok paling lambat dua bulan sebelum berangkat (untuk tahun 2016 ini berarti dokumen tersebut harus sudah sampai di kantor Balcok sebelum tanggal 30 Juni 2016). Berhubung paspor dan izin tinggal yang asli diserahkan ke Balcok dan akan dikembalikan pada saat akan berangkat, ini artinya selama 2 bulan tidak memegang dua dokumen tersebut dan ini sangat riskan, maka sebaiknya minta surat keterangan (certificate) dari Balcok yang menyatakan benar bahwa paspor dan izin tinggal kita ada di Balcok yang digunakan untuk pengurusan visa Haji. Kawan saya menginformasikan bahwa surat tersebut didapatkannya dengan cara mengantarkan dokumen langsung ke Balcok sehingga bisa sekalian meminta surat tersebut. Jangan lupa foto kopi paspor dan izin tinggal, dan kalau bisa minta stempel basah dari Balcok sehingga kita merasa lebih nyaman meski tanpa paspor dan izin tinggal yang asli.

 

Itulah syarat dan tata cara pendaftaran Haji berangkat dari Jerman melalui salah satu travel agen Balcok yang difasilitasi oleh FORKOM Jerman, semoga bisa sedikit mencerahkan dan jangan ragu-ragu untuk menghubungi pihak FORKOM Jerman tentang apapun berhubungan dengan Haji ini. Wassalam.

 

Kontributor : Awardee LPDP Jerman

Legalisir Ijazah Vs. Penyetaraan Ijazah

Setiap tahunnya, banyak mahasiswa/i yang lulus dari Perguruan Tinggi di luar negeri. Tapi, apakah semua lulusan tersebut mengetahui pentingnya menyetarakan Ijazahnya di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti)? Jawabannya, belum tentu. Banyak di antara kita yang tidak asing dengan legalisir ijazah, akan tetapi legalisir ijazah merupakan hal yang berbeda dengan penyetaraan ijazah.

 

Legalisir ijazah adalah proses pembubuhan cap stempel dan tanda tangan asli oleh yang berwenang di atas fotokopi ijazah sebagai pembuktian fotokopi tersebut sesuai dengan ijazah asli. Penjelasan tentang legalisir  ini terdapat di lampiran SK Dirjen Dikti no 82/2009 bagian I Pendahuluan item A alinea terakhir. Menurut Sk Dirjen No. 82 tahun 2009 yang berwenang melakukan legalisir ijazah luar negeri adalah:

  1. a) Dean (Dekan) atau Director Program University yang menerbitkan ijazah luar negeri tersebut.
  2. b) Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI di Negara tempat ijazah luar negeri itu diperoleh.

Legalisasi ijazah dan transkrip nilai tak wajib dalam proses penyetaran ijazah LN di Dikti. Namun merupakan suatu persyaratan wajib pada saat kita akan melanjutkan studi lanjut baik biaya sendiri maupun beasiswa, mengusulkan NIDN, penetapan PAK dan Serdos, melamar kerja, penyesuaian jabatan akademik, dan pangkat.

 

Penyetaraan ijazah luar negeri adalah proses penilaian kesetaraan gelar hasil pendidikan luar negeri dengan gelar akademik atau sebutan profesional di Indonesia. Hasil penyetaraan berupa penerbitan SK penetapan hasil kesetaraan yang memberi jawaban gelar luar negeri tersebut dapat disetarakan dengan D3/D4/S1/S2/S3/SP-1 di Indonesia. SK penyetaraan ini ditanda tangani Direktur akademik Ditjen Dikti (sejak 01 Januari 2011 sudah ganti nama menjadi Direktorat Belmawa ). SK penyetaraan yang sudah terbit juga perlu dilegalisir. Legalisasi SK Penyetaraan boleh oleh Dikti atau Notaris. Adapun panduan Penyetaraan Ijazah Luar Negeri secara online adalah sebagai berikut:

 

Bagi Pemohon yang Perguruan Tinggi dan Program Studi yang sudah pernah Disetarakan

  1. Pemohon mendaftarkan akun pada laman Ijazah Luar Negeri.
  2. Pemohon memasukan akun pada laman Ijazah Luar Negeri.
  3. Pemohon mengisi borang pendaftaran yang terdapat pada laman penyetaraan ijazah.
  4. Pemohon mendapat nomor registrasi, untuk dicatat dan disimpan.
  5. Pemohon datang ke Direktorat Akademik Ditjen Dikti (lantai 7 gedung D Kemdiknas) dan membawa persyaratan serta memperlihatkan DOKUMEN ASLI beserta fotokopi dokumen sebagai berikut:
    • Ijazah yang akan disetarakan (Ijazah yang tidak berbahasa Inggris, Belanda, Perancis dan Jerman harus diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan disahkan oleh Kedutaan Besar Negara tempat belajar atau penterjemah resmi);
    • Ijazah jenjang sebelumnya;
    • Transkrip nilai (Transcript of Records selama belajar di luar negeri);
    • Disertasi (untuk S-3) / Tesis (untuk S-2) / Tugas Akhir atau Skripsi (untuk S-1) Apabila bahasa yang digunakan bukan bahasa Inggris, harap dilampirkan terjemahan dalam bahasa Inggris yang meliputi : 1) Title page; 2) Abstract; 3) Conclusion
    • Pasport dan student visa selama belajar di luar negeri (in-out ke negara tersebut dilampirkan);
    • Pas foto terbaru ukuran 3×4 cm (3 lembar untuk masing-masing ijazah);
    • Nomor registrasi;
    • Surat tugas belajar (wajib bagi PNS);
    • Surat perjanjian dari sponsor (bagi karyawan swasta).
  6. Dalam hal-hal tertentu, penilai ijazah dapat meminta keterangan lain sebagai persyaratan penunjang. Contoh: kronologis proses pembelajaran, masa tinggal di luar negeri, dan lain lain.
  7. Bagi Perguruan Tinggi dan Bidang Ilmu yang sudah pernah disetarakan maka Penyetaraan Iazah akan selesai 1-2 hari kerja.
  8. Apabila pemohon berhalangan untuk mengambil SK Penyetaraan Ijazah, pemohon dapat mewakilkan kepada orang lain dengan membawa surat kuasa bermaterai Rp. 6.000,-

 

Panduan Penyetaraan Ijazah Luar Negeri Bagi Pemohon dari Perguruan Tinggi atau Program Studi yang belum pernah disetarakan

  1. Pemohon mendaftarkan akun pada laman Ijazah Luar Negeri.
  2. Pemohon memasukan akun pada laman Ijazah Luar Negeri.
  3. Pemohon mengisi borang pendaftaran yang terdapat pada laman penyetaraan ijazah.
  4. Pemohon mendapat nomor registrasi, untuk dicatat dan disimpan.
  5. Pemohon datang ke Direktorat Akademik Ditjen Dikti (lantai 7 gedung D Kemdiknas) dan membawa persyaratan serta memperlihatkan DOKUMEN ASLI beserta fotokopi dokumen sebagai berikut:
    • Ijazah yang akan disetarakan (Ijazah yang tidak berbahasa Inggris, Belanda, Perancis dan Jerman harus diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan disahkan oleh Kedutaan Besar Negara tempat belajar atau penterjemah resmi);
    • Ijazah jenjang sebelumnya;
    • Transkrip nilai (Transcript of Records selama belajar di luar negeri);
    • Disertasi (untuk S-3) / Tesis (untuk S-2) / Tugas Akhir atau Skripsi (untuk S-1) Apabila bahasa yang digunakan bukan bahasa Inggris, harap dilampirkan terjemahan dalam bahasa Inggris yang meliputi: 1) Title page; 2) Abstract; 3) Conclusion
    • Katalog/pedoman akademik di luar negeri pada jenjang yang akan disetarakan; tentang kurikulum/program pendidikan yang dikeluarkan oleh Perguruan Tinggi yang bersangkutan dalam bahasa Inggris;
    • Surat perjanjian dari sponsor (bagi karyawan swasta);
    • Pasport dan student visa selama belajar di luar negeri (in-out ke negara tersebut dilampirkan);
    • Artikel atau jurnal ilmiah bagi yang sudah dipublikasikan sebagian dari disertasinya;
    • Pas foto terbaru ukuran 3×4 cm (3 lembar untuk masing-masing ijazah);
    • Nomor registrasi;
    • Surat tugas belajar (bagi PNS).
  6. Dalam hal-hal tertentu, penilai ijazah dapat meminta keterangan lain sebagai persyaratan penunjang. Contoh: kronologis proses pembelajaran, masa tinggal di luar negeri, dan lain lain.
  7. Bagi Perguruan Tinggi dan Bidang Ilmu yang belum pernah disetarakan maka Penyetaraan Ijazah akan selesai dalam 7 hari kerja.
  8. Apabila pemohon berhalangan untuk mengambil SK Penyetaraan Ijazah, pemohon dapat mewakilkan kepada orang lain dengan membawa surat kuasa bermaterai Rp. 6.000,- .

 

Proses Penyetaraan Ijazah Luar Negeri di Dikti sangatlah mudah dan praktis, asal persyaratan dokumen disediakan secara lengkap sebelum pengajuan. Petugas Penyetaraan Ijazahnya pun sangat ramah, informatif dan kooperatif. Apalagi kita tidak dipungut biaya sama sekali dalam proses pengajuan SK Penyetaraan Ijazah Luar Negeri ini. Apabila kita membutuhkan legalisir dari SK Penyetaraan Ijazah ini, pihak Dikti akan membantu kita untuk mengurusnya. Kita hanya perlu mengopi SK asli sekitar 5 lembar dan menyerahkannya pada petugas di hari yang sama, dimana SK asli dapat dibawa pulang saat itu juga. Lalu petugas akan meminta alamat kita dan Dikti akan mengirim langsung hasil legalisir tersebut ke alamat kita, dan dalam beberapa hari kita dapat menerima dokumen tersebut. Lagi-lagi tanpa dipungut biaya apapun, semuanya GRATIS! Untuk info lebih lanjut, silahkan kunjungi websitenya di (http://ijazahln.ristekdikti.go.id/).

– Keterangan tambahan

Risma Rizkia Nurdianti

(Awardee PK-2)

Legalisir Ijazah Vs. Penyetaraan Ijazah (keterangan tambahan)

Penyetaraan Ijazah Luar Negeri merupakan salah satu bentuk pelayanan yang diberikan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen DIKTI dalam rangka memfasilitasi keperluan pengguna yang telah dilakukan selama puluhan tahun.

Penyetaraan ijazah ini bukan dimaksudkan untuk menentukan diakui tidaknya ijazah dan gelar yang diperoleh seseorang dalam menempuh pendidikannya di luar negeri, akan tetapi lebih kepada menentukan gelar yang diperoleh tersebut setara dengan ijazah jenjang pendidikan yang berlaku di Indonesia. Oleh sebab itu, beberapa hal yang penting untuk dilihat prosesnya dalam penyetaraan ini antara lain sistem akademik, jumlah kredit yang diambil, masa studi, kualitas tugas akhir, masa tinggal di tempat dimana pendidikan tersebut ditempuh. Perlu juga diketahui bahwa penyetaraan ijazah ini bukan merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh para lulusan luar negeri, kecuali disyaratkan oleh tempat kerjanya atau pengguna lulusan perguruan tinggi luar negeri.

Selama ini dalam setiap bulannya terdapat sekitar 200-250 lulusan luar negeri yang melakukan penyetaraan ijazah. Tentunya Direktorat perlu melakukan perbaikan sistem agar proses ini dapat dilakukan dengan mudah dan dapat dilakukan dalam waktu yang singkat. Beberapa perubahan sistem telah dilakukan, termasuk didalamnya menentukan status penyetaraan secara online dimana pengguna tidak diperlukan lagi melakukan penyetaraan apabila sudah ada lulusan pada jenjang dan program studi yang sama yang telah disetarakan. Berbagai Prosedur Operasi Baku (POB) telah dikembangkan dan diberlakukan agar proses evaluasi dan penyetaraan dapat dilakukan secara terukur.

Dalam rangka merealisasikan berbagai masukan baik dari pengguna maupun pihak mitra, Direktorat Akademik meluncurkan sistem baru, yaitu pendaftaran ijazah luar negeri secara online. Sistem ini dikembangkan agar waktu yang diperlukan untuk melakukan proses (pendaftaran) penyetaraan dapat lebih singkat, karena lulusan luar negeri dapat melakukan pendaftaraan dimana saja melalui internet.

Kami berharap agar sistem baru ini dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh para pengguna untuk memberikan manfaat yang maksimal. Kami juga mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan oleh berbagai pihak sehingga sistem ini dapat diluncurkan. Masukan dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan agar kami secara terus menerus dapat meningkatkan pelayanan melalui perbaikan sistem.

Jakarta, 2 Mei 2010
TTD

 

Illah Sailah
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan

————————————————————————-

P e n g u m u m a n !

Sekretariat Penyetaraan Ijazah Luar Negeri melakukan sistem verifikasi baru (booking system), kepada pemohon agar memilih (booking) tanggal dan bulan kedatangan ke Dikti untuk melakukan verifikasi dokumen. Pemohon dapat memilih tanggal dan bulan kedatangan setiap hari Senin sampai dengan Kamis. Pelayanan penyetaraan ijazah dibatasi maksimum 50 pendaftar per-hari. Pemilihan tanggal dan bulan kedatangan dapat dilakukan setelah anda melakukan pendaftaran. Isi tanggal kedatangan untuk verifikasi dokumen.

 

 

Pelayanan Penyetaraan Ijazah 

Risma Rizkia Nurdianti

(Awardee PK-2)

Dunia Penelitian di Jerman : Fraunhofer Gesellschaft sebagai motor penggerak Riset berbasis terapan di Eropa

 

Jerman sebagai salah satu negara yang terpandang di Eropa memiliki sejarah yang panjang dalam dunia penelitian teknologi di dunia. Dunia penelitian di Jerman bersifat dinamis, yang artinya berubah mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan manusia. Dari negeri yang terletak di daratan Eropa ini, dapat kita sebut beberapa tokoh yang terkenal akan penemuan dan inovasi yang mengubah dunia, antara lain Albert Einstein, Carl Benz, Gottliebb Daimler, Johannes Kepler, Max Planck, Joseph von Fraunhofer, dll. Dari nama-nama tersebut, nama terakhir diabadikan untuk membuat suatu organisasi penelitian ilmu pengetahuan terapan yang berbasiskan pada beberapa bidang yang merupakan kebutuhan orang banyak : kesehatan, komunikasi, keamanan, mobilitas, energi, dan lingkungan hidup.

Fraunhofer Gesellschaft atau Organisasi Fraunhofer didirikan pada tahun 1949 yang mana merupakan tahun yang sama dengan didirikannya Republik Federal Jerman. Objek dari sumber pendanaan awalnya adalah berupa donasi dari beberapa distribusi pendanaan dan donasi untuk penelitian ilmu pengetahuan terapan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, organisasi ini diambil dari nama Joseph von Fraunhofer (1787 – 1826) untuk menghargai jasanya dalam mengembangkan metodologi penelitian di bidang optik, ilmu terapan dan rekayasa presisi. Visi dan Misi dari organisasi ini adalah mengembangkan jaringan internasional dari riset terapan untuk pemanfaatan secara ekonomi dan untuk masyarakat dan membantu pengembangan sistem dan teknologi berbasis inovasi untuk pelanggannya.

Organisasi ini merupakan yang terbesar di Eropa untuk riset terapan, dengan memiliki lebih dari 60 fasilitas penelitian di Jerman dengan lebih dari 24.000 staff profesional. Jumlah dari pendanaan risetnya sendiri di tahun 2014 mencapai 2,1 milyar Euro, yang mana 1,8 milyar diperoleh dari kontrak penelitian yang 70% diperoleh dari kontrak dengan dunia industri dan dari proyek pendanaan riset publik, serta hampir 30% dari pendanaan oleh pemerintah Jerman dan beberapa negara bagiannya. Saat ini, organisasi ini juga mengadakan kerjasama dan kolaborasi internasional dengan lembaga-lembaga penelitian di seluruh dunia untuk melakukan riset terapan. Diantara kerjasama tersebut, Organisasi ini berkolaborasi dengan Max Planck Society dengan tujuan untuk meningkatkan bidang-bidang riset excellent dari awal sampai dengan aplikasi dan implikasinya secara ekonomi ke depan.

Dandy_Fraunhofer_2

Gambar : Fraunhofer Institute for Industrial Engineering – Stuttgart, Germany [2]

Dalam melakukan riset dan penelitian, pada umumnya memerlukan bantuan dari mahasiswa dalam melakukan penelitian dan pengembangan suatu teknologi. Oleh karena itu, sangat umum jika lembaga-lembaga penelitian seperti Fraunhofer ini memperkerjakan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang ada di sekitar fasilitas penelitiannya, untuk bekerja sebagai kerja paruh waktu sebagai Studentische Mitarbeiter, penelitian untuk skripsi, thesis dan disertasi (Bachelor-/ Master-/ Diplomarbeit), serta dapat pula untuk melakukan praktik kerja lapangan, atau yang umum disebut Praktikum. Untuk melihat tawaran-tawaran untuk kerja paruh waktu atau kerja praktik lapangan, anda dapat melihat pada referensi [3].

Sebagai tempat riset aplikasi terapan terdepan di Eropa, tentu tidak mudah untuk dapat mendapatkan kerja paruh waktu ataupun praktik kerja lapangan di Fraunhofer ini. Anda pada umumnya dituntut untuk mahir dalam beberapa bidang yang spesifik, seperti pemrograman komputer, pengetahuan mengenai beberapa software tertentu, serta beberapa teori dasar dan terapan dalam berbagai bidang yang menunjang penelitiannya. Selain itu, bahasa Jerman juga menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan lolos tidaknya anda diterima untuk bekerja disini.

Mochamad Dandy Firmansyah,

PK-39, University of Stuttgart

Referensi :

[1] http://commons.wikimedia.org

[2] http://www.fraunhofer.de/

[3] http://www.fraunhofer.de/de/jobs-und-karriere.html