Hallo teman-teman se-bangsa dan se-tanah air, semoga kawan semua selalu dalam keadaan sehat. Alhamdulillah saya diberikan kesempatan oleh FORMAL Jerman untuk membagikan pengalaman mengenai proses pendaftaran di Technische Universitat Dresden Jerman. Semoga tulisan saya ini dapat bermanfaat bagi teman-teman semua yang penasaran bagaimana sih caranya agar dapat diterima di Uni Jerman pada umumnya, dan di TU Dresden secara khususnya. Oke langsung aja saya berbagi bagaimana lika-liku saya mulai dari mencari, mendaftar hingga akhirnya keterima di kampus pujaan hati. Ceileeehhh……
Oiya saya lupa belum kenalan, ….maaf..maaf…hehehehe……….
Saya Ridzky Anis Advent Yuda, Awardee LPDP PK-54, entah sekarang terakhir sampai PK berapa awardee LPDP yang terakhir, yang jelas saya termasuk awardee gelombang seleksi tahun lalu lho (Red 2015) wkwkwkkwkw
Saya berencana mengambil studi program master di bidang stem sel dan kedokteran regeneratif (Stem Cell and Regenerative Medicine) berdasarkan pengalaman penelitian selama saya bekerja, dan saya memutuskan untuk kedepannya berniat membangun Indonesia dari bidang Biomedis, khususnya untuk mengembangkan stem sel untuk terapi penyakit-penyakit terkait penuaan dan metabolik. Sejujurnya mendaftar di kampus Jerman ini bukanlah tujuan pertama saya kali, karena saya malas belajar bahasa jerman (ini rahasia lho, jangan bilang mak sama bapak saya yah hahahaha)).
Well, firstly saya hanya melirik Inggris sebagai negara tujuan studi. Banyak kampus di Inggris yang menawarkan program master di bidang tersebut, dan saya apply ke Newcastle University sebelum mendaftar seleksi beasiswa LPDP gelombang 4 tahun 2015 lalu. Alhamdulillah saya mendapatkan offer, atau istilah lainnya dengan LoA conditional di bulan November, (jadi keinget lagu November Rain xiixixix). Berbekal conditional offer dari Newcastle University, saya mendaftar beasiswa LPDP dan alhamdulillah atas izin Allah SWT saya mendapat kesempatan berharga ini.
Mempunyai LoA dari NCL dan diterima LPDP sebuah keberuntungan bagi saya, namun yahhh namanya manusia, kadang tak ada puasnya hehehe, saya masih kurang sreg (kurang mantab) dengan NCL ini karena saya hanya kuliah dalam satu tahun, padahal berdasarkan melakukan penelitian, setahun belajar stem sel dan meneliti hingga dapat menghasilkan karya publikasi, adalah sesuatu yang cukup berat bagi saya, takut kurang matang gitu. Yah akhirnya saya putuskan lanjut melamar ke kampus lain, yaitu TUD. Di TUD ini jatuh cinta dengan program MSc Regenerative Biology and Medicine (RegBioMed), sama seperti program studi sebelumnya di Newcastle yaitu Mres Stem Cells and Regenerative Medicine. Dan lebih beruntung lagi, RegBioMed perkuliahannya berbahasa Inggris. Kenapa bisa saya jatuh cinta, hanya Allah dan saya saja yang tahu, yah mirip-mirip kenapa saya bisa suka sama seorang gadis hehehe. Tapi hal yang paling saya cari selama ini semuanya ada di TUD. Mulai dari mata kuliah yang lebih banyak menawarkan eksperimen di lab, dan kesempatan melakukan rotasi penelitian di lembaga seperti Max-Planck Institute of Molecular Cell Biology and Genetics, DFG-Center for Regenerative Therapy, dan Universitat Klinikum Carl Gustav Carrus, merupakan daya tarik yang tidak ada di NCL.
Proses mendaftar di program RegBioMed, terasa cukup panjang, karena periode seleksi hingga pengumuman lumayan lama, dan sedikit rumitnya proses pendaftaran, namun semuanya Alhamdulillah satu persatu dapat terselesaikan dengan tuntas. Saya mengirimkan aplikasi pada tanggal 24 Mei 2016, ketika saya telah mendapatkan skor IELTS di bulan Mei akhir, mendekati deadline pendaftaran tanggal 31 Mei 2016 (Selang seminggu sebelum penutupan registrasi). Dalam berkas yang diminta BIOTEC/CRTD yang tertulis di websitenya sbb;
https://www.crt-dresden.de/teaching/master-regbiomed/organization/
http://www.biotec.tu-dresden.de/teaching/masters-courses/regenerative-biology-and-medicine.html
Untuk mendaftar di TUD, saya harus mempersiapkan beberapa essay termasuk motivation letter, description of research experiences, research interests.
- Motivation letter tersebut saya tuliskan terkait aspirasi saya mengapa memilih CRTD sebagai tempat belajar stem sel dan manfaat apa yang bisa saya kembangkan dan berikan pasca studi, serta deskripsi singkat karir penelitian apa yang saya ingin lakukan.
- Essay yang kedua adalah deskripsi pengalaman penelitian saya. Pada essay tersebut saya ceritakan secara ringkas tentang pengalaman penelitian yang relevan, termasuk pengalaman membantu pengamatan mikroskopi fluoresen pada stem sel hasil transplantasi ketika menjadi asisten dan teknisi penelitian di Universitas Airlangga. Sedikit atau banyak, besar atau kecil peranan dalam membantu penelitian beberapa mahasiswa S3 di Unair, alhamdulillah sangat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan saya diterima di RegBioMed. Jadi teman-teman jangan khawatir, ceritakan saja pengalaman penelitian relevan yang pernah kalian kerjakan untuk menambah peluang diterima di sebuah program studi.
- Essay terakhir yang juga harus saya tulis adalah deskripsi research interests. Ini seperti halnya kita menulis tema penelitian apa yang kita minati. Untuk menulis essay research interests, sebenarnya sudah saya persiapkan sejak lama dengan mempelajari bidang stem sel dari berbagai publikasi jurnal internasional, khususnya dari Nature dan Elsevier. Sejak 2 tahun lalu saya rutin mempelajari penelitian dari jurnal-jurnal tersebut, sehingga saya mendapatkan sedikit gambaran mengenai perkembangan riset terbaru, dan permasalahan ilmiah apa saja yang belum terpecahkan selama ini. Disamping itu, saya juga menceritakan beberapa grup research di CRTD yang temanya nge-link dengan minat saya.
Semua essay yang saya ceritakan di atas semuanya harus ditulis ringkas tidak lebih dari 350 kata saja. Tips saya, pahami persyaratan essay yang diminta antara lain jumlah maksimal kata, dan kalau ada pertanyaan, essay tersebut harus menjawab pertanyaan yang ditanyakan. Tips kedua adalah jangan keburu-buru kirim essaynya ya teman-teman, semuanya harus dikoreksi, dikritisi, dan direvisi agar essay kita jadi singkat, padat, jelas, dan terpercaya (hehehhe).
Setelah semua essay saya selesaikan, saya upload berkas-berkas yang diminta termasuk sertifikat IELTS, scan original dan foto-kopi ijazah SMA serta translate-annya yang dilegalisir, scan original dan foto-kopi ijazah S1 serta translate-annya yang dilegalisir, scan original dan foto-kopi transkrip serta translate-annya yang dilegalisir, CV, dua surat rekomendasi dari dosen. Seluruh file scan pdf di upload di portal aplikasi BIOTEC/CRTD.
Tahap selanjutnya belumlah selesai sampai di sini. Mayoritas kampus di Jerman meminta kita mengirim berkas-berkas foto kopian tadi ke alamat pos mereka guna keperluan verifikasi, hal ini berlaku juga di TUD. Nah untuk keperluan tersebut, saya kirimkan berkas komplit yang diminta, disertai beberapa sertifikat medali emas olimpiade nasional MIPA dan bukti sertifikat pernah dapat dana penelitian dari Toray Sciences Foundation (tidak wajib tapi siapa tahu cukup penting untuk bahan pertimbangan). Pengiriman saya lakukan dengan menggunakan jasa PT Pos Indonesia dengan tipe layanan EMS. Untuk mengirim dokumen yang beratnya kurang dari 300 gram, saya harus membayar sekitar 365 ribu rupiah, cukup murah dibandingkan jasa kurir partikelir lainnya, dan itung-itung buat berdayakan BUMN kita. Tanggal 24 berkas dikirim, dan tepat pada tanggal 31 saya mendapat konfirmasi dari panitia seleksi bahwa dokumen fisik saya telah diterima, beserta aplikasi online.
Selesai mengirim berkas, saatnya usaha yang dapat dilakukan hanyalah berdoa dan berharap kepada Sang Pencipta, karena tidak ada cara lain yang dapat kita lakukan. Karena saya sering ‘kepoin’ research center tempat kuliah RegBioMed, serta para profesor-profesornya, saya tiap hari kirimin Al-Fatihah kepada mereka. Semoga dengan saya kirimin doa, hati mereka dapat tergetar, dan melihat aplikasi saya seperti melihat harta karun emas (ngayal aja wkwkwkw). Entah kenapa, rasa yang saya rasakan dalam melamar di TUD ini lebih menegangkan dibandingkan ketika melamar di NCL. Setiap hari saya doain dan minta restu kedua orang tua untuk didoakan. Alhamdulillah, pada tanggal 1 Juli selepas buka puasa, waktu itu lagi buka puasa di sekitaran Sidoarjo, saya menerima sebuah email, dan ketika dibuka email tersebut mengabarkan bahwa aplikasi saya lolos seleksi. Setelah menunggu hampir 20 hari, akhirnya surat penerimaan dari kampus TUD (Zulassungbescheinigung atau LoA) telah saya terima. Tinggal saatnya mengurus beberapa hal administrasi terkait visa.
Email konfirmasi dari panitia seleksi MSc RegBioMed
Sekian teman-teman tulisan saya, mohon doanya semoga perjalanan studi saya di Jerman lancar dan sukses, dan semoga kawan semuanya dapat mengambil manfaat dari cerita saya, tetap semangat dalam berjuang, jangan takut gagal ya, kalau gagal harus cepetan bangkit, kalau berhasil disyukuri yah. Cukup sekian, salam takzim dari saya.
Good luck for your Application!!!!!!!!
Ridzky Anis Advent Yuda
Candidate Master of Regenerative Biology and Medicine
Technische Universitat Dresden, Awardee LPDP PK-54
Aamiin, semoga lantjar djaya kuliahnya mas. Kisahnya sangat menginspirasi..