Silaturahim Formal Jerman Hamburg – Kiel – Lübeck

Pada tanggal 28 – 30 Desember 2016 , Formal Jerman mengadakan pertemuan dalam rangka silaturahim yang bertempat di 3 kota bagian utara Jerman yaitu Hamburg, Kiel dan Lübeck. Silaturahim ini bertujuan untuk mengakrabkan diri serta saling mengenal diantara anggota Formal Jerman. Jumlah anggota Formal Jerman yang hadir pada silaturahim HKL adalah berkisar 50 orang

Hari pertama yaitu tanggal 28 Desember 2016, bertempat di Aula Studentenwohnheim Professor-Hallermann-Haus (PHH) dengan agenda sesi perkenalan anggota Formal Jerman yang sudah hadir pada saat itu

 

hamburg luebeck kiel

 

Hari kedua yaitu tanggal 29 Desember 2016, kali ini agenda dilakukan di Kota Hamburg – sekitar 97 km selatan Kiel. Anggota Formal Jerman lain pun berdatangan pada pagi ini dan berkumpul di Hamburg Hauptbahnhof.

Kemudian Hamburg city tour dimulai dari Hafencity, kali ini dipandu oleh tuan rumah – Desak Putu Okta Veanti (satu-satunya awardee di Hamburg). Disini, kami memulai tour dengan menggunakan kapal di sekitar Hamburg Hafen. Seperti diketahui Hamburg merupakan salah satu pelabuhan terbesar di dunia.

 

 

hamburg kiel

hamburg

Perjalanan dilanjutkan dengan makan siang (sudah agak telat) di Restaurant Jawa. Makanan Indonesia bisa ditemukan disini loh!

hamburg kiel

 

Kemudian pada malam hari, rombongan berkumpul di Aula KJRI Hamburg untuk tukar kado. Dalam tukar kado ini diselipkan games sehingga tukar kado tidak hanya tukar kado, tapi tukar kado yang cukup menegangkan. Hehe

 

15896296_10211833001045305_6037545875402065341_o

 

Hari ketiga

Hari ketiga yaitu tanggal 30 Desember 2016, agenda kali ini rombongan menuju Lübeck – Kota di sebelah tenggara kota Kiel yang berjarak sekitar 88 km dan ditempuh dalam waktu kurang lebih 2 jam dengan kereta. Rombongan sampai di Lübeck Hauptbahnhof dan telah disambut oleh tuan rumah – Maulana Ikhsan

luebeck

 

Lübeck city tour kali ini diawali dari Lübeck Holstentor, sebuah gerbang yang membatasi pusat kota lama Hanseatic City. Gerbang ini didominasi oleh batu bata merah dan cenderung miring bila dilihat dari jarak jauh menandakan bangunan ini dibangun sejak abad pertengahan.

luebeck

Kemudian, Karena waktu menunjukkan waktu sholat Jumat, para kaum adam yang melaksanakan sholat Jumat pergi bersama tuan rumah untuk sholat selama kurang lebih 30 menit. Kemudian setelah itu perjalanan dilanjutkan dengan makan siang di Nordsee. Perjalanan menuju makan siang juga cukup menarik Karena rombongan melewati bangunan-bangunan klasik khas Jerman.

 

Setelah makan siang, perjalanan dilanjutkan mengelilingi kota Lübeck. Rombongan menuju Europäisches Museum dan mengelilingi beberapa bangunan klasik seperti gereja St Mary dan Weihnachtmarkt

Sekitar pukul 18.00 rombongan menuju Hauptbahnhof untuk kembali ke Kiel dan kota masing-masing.

Di Kiel, penyerahan spanduk tuan rumah dilakukan dari Dresden yang diwakili oleh Aji Pratama Rendragraha- selaku tuan rumah Muktamar III kepada Kiel yang diwakili oleh ketua panitia lokal Silaturahim Hamburg – Kiel – Lübeck Avianto Nugroho.

Semoga perjalanan ini dapat memberikan kesan yang baik dan juga sesama anggota Formal Jerman saling mengenal satu sama lain sehingga komunikasi antar sesama awardee LPDP di Jerman selalu terjaga. Bagi yang belum ikut, ikut nanti di Muktamar dan Silaturahim berikutnya yaa. Auf Wiedersehen

hamburg

 

ditulis oleh Oktiani Putri

Menyelami Keunggulan Riset Bidang Kelautan di Jerman

Tak kurang dari 70% Bumi yang kita tinggali ini adalah lautan. Kita pun mengenal beberapa samudera besar seperti Samudera Pasifik, Samudera Atlantik, dan Samudera Hindia. Lautan ini pun melintang dari kutub utara hingga kutub selatan. Sehingga dengan cakupan yang luas tersebut lautan mempunyai peran yang cukup strategis bagi manusia khususnya, termasuk penelitian-penelitian yang dilakukan untuk menyingkap peran dan misteri dalam bidang kelautan ini.

Sebagai salah satu negara di Eropa yang berbatasan langsung dengan laut, Jerman memiliki fokus riset yang kuat dalam bidang kelautan. Walaupun secara luas batas lautnya tidak seluas negara kepulauan Indonesia atau negara Eropa seperti Inggris, Spanyol atau Portugal, namun Jerman memiliki sebuah konsorsium riset yang sangat kuat dalam bidang kelautan tersebut. Konsorsium ini bernama German Marine Research Consortium (KDM). Tidak mengherankan pula apabila anggota konsorsium tersebut merupakan institusi riset atau universitas yang berada di bagian utara Jerman yang notabene secara jarak relatif lebih dekat dengan laut.

Kalau dilihat secara geografis, memang hanya bagian utara Jerman saja yang berbatasan langsung baik dengan laut. Tapi jangan terlalu berharap bisa berenang di pantai dengan nyaman kalau tidak kuat dengan suhu permukaan laut yang relatif lebih dingin apabila kita bandingkan dengan pantai-pantai di Indonesia, jelas laah. Saya pernah mencoba berenang di tepian pantai Laut Utara pada saat musim panas, tetap saja gak kuat dengan dinginnya permukaan air, teringat hangatnya pantai di Karimun Jawa, pantai di Pulau Pramuka, atau bahkan pantai Pangandaran. Ah sudahlah, masih banyak juga pantai indah lainnya di Indonsia yang tidak dapat saya rinci lebih jauh biar tidak baper.

img_6008
Pantai di Utara Jerman yang Kerap menjadi Ajang Festival Kemaritiman.

Kembali ke masalah konsorsium bidang kelautan di Jerman. Tak kurang dari 16 institusi telah bergabung dengan konsorsium ini, berikut rinciannya:

  1. Alfred Wegener Institute Helmholtz Centre for Polar and Marine Research (AWI) Bremerhaven.
  2. Center for Earth System Research and Sustainability (CEN) Hamburg
  3. Department of Maritime Systems, Interdisciplinary Faculty, University of Rostock
  4. German Oceanographic Museum, Stralsund
  5. Senckenberg Research Institute, Wilhelmshaven
  6. GEOMAR Helmholtz Centre for Ocean Research Kiel
  7. Helmholtz-Zentrum Geesthacht, Centre for Materials and Coastal Research
  8. Institute for Chemistry and Biology of the Marine Environment, University of Oldenburg
  9. Baltic Sea Research Institute Warnemünde (IOW)
  10. Jacobs University Bremen – School of Engineering and Sciences
  11. Kiel Marine Science – Centre for Interdisciplinary Marine Science, Kiel University
  12. MARUM – Center for Marine Environmental Sciences, University of Bremen
  13. Max Planck Institute for Meteorology (MPI), Hamburg
  14. Max Planck Institute for Marine Microbiology (MPI), Bremen
  15. Thünen Institutes, Aquatic Resources
  16. ZMT- Leibniz Centre for Tropical Marine Ecology, Bremen

Konsorsium tersebut melingkupi berbagai bidang terkait dengan kelautan, mulai topik riset dari sisi atmospherik nya, pesisir pantai, hingga kedalaman lautan. Bidang serta fokusnya pun berbeda-beda, mulai dari kondisi fisik lingkungan laut, organisme laut, hingga masalah sosial. Lokasi risetnya pun beragam, mulai dari kutub utara, perairan utara Jerman, hingga ke daerah tropis yang sangat jauh dari Jerman. Tentu saja alasannya tidak hanya melulu eksistensi dalam keunggulan riset para peneliti Jerman dalam percaturan riset kelautan di dunia. Tetapi juga bentuk peningkatan kapasitas dan transfer ilmu pengetahuan dengan negara lainnya termasuk negara di daerah tropis. Salah satu insitusi yang fokus ke daerah tropis adalah ZMT-Bremen dengan topik ekologi laut serta topik multidisiplin lainnya.

img_69881
MARUM adalah salah satu institusi dalam konsorsium

Sementara itu, ada contoh lainnya yaitu dalam bidang paleoceanografi dan paleoclimate, bidang-bidang ini mempunyai topik penelitian tentang iklim dan kondisi laut purba dimana tentu saja peralatan ukur modern belum hadir. Ternyata daerah tropis memiliki peran yang cukup sentral dalam perubahan iklim saat jaman purba, sehingga menarik para peneliti Jerman untuk melakukan riset di daerah ini. Hasil penelusuran penulis menunjukkan sebanyak 26% riset mengenai hal tersebut dilakukan oleh peneliti yang berafiliasi dengan institusi Jerman, dan sebagian besar berasal dari konsorsium ini, seperti MARUM dan GEOMAR. Jumlah tersebut memang lebih rendah dibandingkan dengan tingginya minat para peneliti Amerika Serikat dalam bidang dan lokasi yang sama dengan jumlah lebih dari 50% sejak tahun 1970-an.

Semangat kolaborasi antar institusi dalam konsorsium ini maupun dengan institusi internasional lainnya menunjukkan arti pentingnya kerjasama dalam sebuah riset kelautan dalam menjawab tantangan masa depan. Terhitung beberapa lembaga riset internasional lainnya menjadi partner dari konsorsium ini seperti national Oceanographyc Centre (NOC), Southamton, UK., University of Bergen, Norwegia, IFREMER Prancis, dan CIIMAR, Portugal. Selain itu, dengan kolaborasi ini akan memperkuat daya tawar konsorsium termasuk insitusi anggotanya saat berhadapan dengan pemerintah, lembaga donor dan publik.

Peningkatan kesadaran publik akan arti pentinya bidang kelautan juga disadari oleh konsorsium ini sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam mendukung riset yang mereka lakukan. Sehingga tak jarang institusi anggota konsorsium ini melakukan pendekatan kepada publik di Jerman melalui beberapa kegiatan seperti, pameran riset, seminar publik, open ship, dll. Hal tersebut tentu saja salah satu bagian dari pertanggungjawaban mereka kepada para pembayar pajak.

Sedangkan bagi para calon mahasiswa master ataupun doktor, bahkan para peneliti muda dalam bidang kelautan, konsorsium ini bisa menjadi petunjuk awal untuk mencari supervisor atau topik yang tepat untuk melakukan kerjasama riset dengan lembaga partner dalam konsorsium. Para calon mahasiswa dapat menelusuri lebih lanjut profil masing-masing instusi yang sesuai dengan minatnya, dan bisa melakukan kontak secara pribadi dengan supervisor potensialnya. Tak jarang pula konsorsium ini sendiri mempunyai proyek besar yang melibatkan institusi anggotanya.

Sesaat lamunan saya pun kembali tertuju ke sebuah negara kepulauan terbesar di daerah tropis sana. Luasnya lautan yang dimiliki Indonesia tentu saja membutuhkan perhatian yang sangat besar. Semangat kolaborasi dari berbagai institusi terkait di dalam negeri serta peran pemerintah yang kuat untuk mendorong akselerasi dalam bidang ini. Berharap secara positif bahwa proses itu sedang berlangsung. Semoga kita bisa mengambil bagian dan turut berkontribusi di dalamnya.

M.Yusuf Awaluddin

S3, MARUM, Bremen Universität

Mengintip Keindahan Dunia dari Balik Kacamata dan Memilih Optik di Jerman

Mata adalah jendela dunia yang kita butuhkan untuk melihat keindahan dunia. Apa jadinya kalau kita mempunyai masalah dengan penglihatan kita, tentu akan membatasi aktifitas kita. Apalagi untuk para mahasiswa yang sedang menuntut ilmu, akan sangat menyulitkan apabila kita tidak dapat melihat penjelasan presentasi dosen di depan kelas, sulit membaca referensi kuliah, atau terhambat untuk menyelesaikan tugas. Beruntungnya, kacamata tercipta untuk menolong orang-orang yang membutuhkan dalam kesehariannya, terlepas dari berbagai masalah mata yang memang jenisnya banyak sekali.

Bagi kita yang sudah menggunakan kacamata sejak dari Indonesia, tentu tidak akan terlalu menjadi masalah. Kita sudah mempunyai langganan optik untuk kacamata kita dan sudah tahu apa yang harus kita lakukan dan yang kita butuhkan. Namun bagaimana bagi kita yang membutuhkan kacamata setelah berada di Jerman untuk kali pertama, atau bagaimana jika kita harus mengganti kacamata lawas yang kita punya? Tak perlu khawatir, ada banyak optik di Jerman dan tinggal datang saja ke optik terdekat di kota Anda. Walaupun tentu saja tidak sesederhana itu juga, informasi dan rekomendasi terkait optik yang bagus tentu saja dibutuhkan. Tulisan ini coba mengulas pengalaman kami dalam memilih optik favorit di Jerman.

Kami sekeluarga, dengan dua orang anak, membutuhkan dan menggunakan kacamata selama di Jerman ini dengan permasalahannya masing-masing. Setelah melalui penelusuran informasi, rekomendasi dan mencoba beberapa optik di kota kami, pilihan dijatuhkan kepada Optik Fielmann (bukan iklan loh ya..). Ada beberapa alasan yang mendasarinya, diantaranya adalah :

  1. Mempunyai jaringan yang luas di kota-kota di Jerman.

Coba saja tengok sambil jalan-jalan pusat kota Anda di Jerman, kalau masih belum yakin juga, coba cek dulu di websitenya www.fielmann.de. Tentu dengan jaringan yang luas ini akan memudahkan kita untuk memperoleh atau untuk memperbaiki kacamata kita.

  1. Bahasa Inggris

Apabila merasa mempunyai keterbatasan dalam bahasa Jerman, tidak perlu khawatir juga, mereka mampunyai staf yang biasanya bisa berbahasa Inggris. Teringat seorang kawan yang sampai merequest staf yang bisa berbahasa Inggris saat kunjungan pertamanya ke optik ini.

  1. Pilihan kacamata yang beragam

Mereka mempunyai variasi yang sangat banyak, mulai dari frame kacamata yang paling mahal dengan merek terkenal hingga frame yang gratis saja, atau dikenal dengan nama „null tarif“ dalam istilah mereka. Seperti juga di optik Indonesia, saat membeli kacamata, harga final adalah kombinasi antara harga lensa dengan harga frame. Harga lensa tergantung resep kacamata kita yang diberikan oleh dokter atau hasil pemeriksaan di optik. Pilihan produsen lensa pun turut mempengaruhi harga final lensa yang akan kita pesan. Sedangkan untuk frame, kita bisa memilih sesuai keinginan dan budjet kita. Frame dengan istilah „Null tarif“ pun tidak kalah keren dan berkualitas jika dibandingkan dengan frame bermerek dan berbayar lainnya. Saya dan beberapa kawan lainnya pun memilih tipe ini dan sejauh ini tetep oke kok.

  1. Staf yang profesional

Ada satu hal yang menarik kalau kita melihat pegawai-pegawai di optik ini; semuanya memakai kacamata! Mungkin ini salah satu syarat penerimaan pegawainya, entahlah. Terlihat keren,elegan dan cantik tentunya, petugasnya masih muda-muda dan berganti-ganti kalau di optik langganan kami. Uups, kembali ke laptop.

Kita bebas memilih frame yang kita mau, namun kalau kita bingung dengan banyaknya frame yang berjejer, bisa kok kita minta petugasnya untuk mencarikan frame yang cocok buat kita. Kalau tertarik dengan „Null tarif“ tinggal sampaikan juga, dan kita tinggal duduk manis. Setelah mendapatkan frame yang cocok, baru kita memilih lensa yang sesuai dengan resep yang kita miliki dengan bantuan petugas tadi. Tak perlu lama, apabila sudah deal dan diukur urusan teknisnya, kita akan diberikan tanda bukti untuk mengambil kacamatanya apabila sudah selesai. Biasanya pesanan diselesaikan dalam waktu maksimal 2 minggu, dan diinformasikan melalui SMS.

  1. Bengkel perbaikan

Apabila ada masalah dengan kacamata kita, tak perlu ragu untuk kembali ke optik dan meminta perbaikan kacamata. Mereka menyediakan booth khusus untuk pebaikan ini dan dilayani oleh staf mereka. Sebetulnya sih tidak apa-apa juga kalau kita tidak beli kacamatanya tidak di optik ini, terus minta bantuan untuk diservice di sini, tinggal masuk saja, toh tidak ditanyakan dari mana belinya. Tentu saja hanya perbaikan minor yan bisa dilayani, seperti frame yang bengkok, lensa yang lepas, dll. Kalau lensa pecah tentu Anda harus mengganti baru.

  1. Tawaran Asuransi

Saat bertransaksi biasanya ditawarkan, apakah akan membeli polis tambahan untuk kacamata yang kita beli atau tidak. Harga polisnya sekitar 10 € untuk satu tahun, hasil kerjasama dengan perusahaan asuransi Hanse Merkur. Apabila kacamata tersebut rusak, terjatuh, terinjak, lensa pecah, hilang, atau resepnya berubah, maka dapat dicover oleh asuransi sebesar 70% dari harga finalnya, sedangkan sisanya kita sendiri yang bayar. Hal ini akan sangat bermanfaat terutama bagi kacamata anak-anak, yang biasanya rentan terhadap situasi di atas. Jadi benefit ini bisa dimanfaatkan. Oh iya, saya tidak terlalu yakin kalau asuransi publik akan membayar biaya pembuatan kacamata dewasa. Kalau untuk anak-anakmasih memungkinkan dengan cara reimburse ke perusahaan asuransi publik kita (tapi saya belum pernah mencobanya). Sedangkan untuk asuransi privat, ini juga tergantung polis yang kita pegang, bisa mengcover hingga maksimal limit tertentu. Untuk kasus saya, asuransi privat saya mengcover hingga 100 €, lumayan lah.

  1. Pemeriksaan gratis

Ini juga kelebihan optik ini yang saya suka. Mereka mempunyai alat yang cukup canggih dan tidak kalah dengan klinik privat dokter mata. Sehingga tingkat akurasi kacamata dapat dipertanggungjawabkan. Sebagai catatan saja, kalau pemeriksaan di optik ini hanya diperuntukan bagi dewasa, sedangkan untuk anak-anak hanya bisa dilakukan oleh dokter mata, dan optik hanya menerima resep jadi saja.

Bila Anda tidak suka dengan kacamata yang Anda dapatkan, tinggal kembalikan saja dalam waktu 2 minggu, dan uang akan dikembalikan. Untuk itu bagi Anda yang mempunyai masalah dengan mata Anda, tak perlu ragu untuk segera mendatangi dokter mata Anda atau optik secara langsung. Tak perlu juga menunggu saat mudik ke Indonesia agar mendapatkan harga miring. Semakin cepat masalah penglihatan Anda terselesaikan, semakin cepat pula keindahan dunia ini akan Anda rasakan.

Penulis : M. Yusuf Awaluddin

-S3 Bremen Universität-

Tips dan Trik Membawa Keluarga Langsung Diawal Perkuliahan ke Jerman

Melanjutkan studi di Jerman memang tidaklah lengkap tanpa keluarga. Berbeda dengan studi di negara ASEAN atau Australia yang relatif dekat, studi di Jerman memiliki jarak tempuh kerinduan yang lebih jauh 😀 . Kebanyakan mahasiswa yang menempuh studi di jerman memang memboyong keluarga mereka setelah 3 sampai 6 bulan setelah mereka menapaki jerman. Hal ini umum dijumpai dan banyak tertulis di blog-blog mahasiswa master maupun doktorand. Namun beberapa bulan itu akan terasa sangat lama dan menyiksa. Terutama bagi pengantin baru (atau yang masih merasa pengantin baru :D) atau keluarga yang baru memiliki anak usia balita, yang sedang lucu-lucunya. Hal itulah yang melatari perjuangan beberapa orang untuk bisa bepergian bersama dari awal. Alhamdulillah, saya dan keluarga (istri dan dua anak saya) diberikan kemudahan untuk bisa berangkat bersama-sama ke Jerman pada bulan agustus 2016. Dalam tulisan ini saya akan berbagi beberapa catatan ketika saya mengurus visa keluarga dari awal.

A. Pastikan anda bisa membawa keluarga berbarengan

Pertama sekali yang harus dilakukan adalah menghubungi Ausländerbehörde (ABH) kota setempat. Ausländerbehörde adalah kantor imigrasi kota. Merekalah yang menentukan apakah kita boleh membawa keluarga langsung atau tidak. Kedutaan hanya menerima berkas saja. Alamat email Ausländerbehörde bisa didapat dengan meng-google „ausländerbehörde (spasi) nama kota“. Biasanya email resmi berdomain resmi dibelakangnya (e.g blablabla(at)luebeck(dot)de atau blablabla (at)hamburg(dot)de) walaupun tidak semuanya seperti itu.

Tanyakan via email kepada ABH apakah kita bisa membawa keluarga langsung ke jerman bersama kita. Tentu dengan memperkenalkan diri dahulu (nama, asal negara, keperluan di jerman (studi), istri dan jumlah anak dan umurnya, dan yang paling penting adalah keuangan kita selama dijerman (besaran beasiswa dll). Setelah itu tanyakan syarat apa saja yang harus dipenuhi untuk bisa membawa keluarga langsung bersama kita.

Jika ABH menjawab boleh. Maka bukti email tersebut di print untuk dijadikan bukti ketika membuat visa nanti (jika diperlukan—backup document). Jika mereka menjawab tidak, coba lobby ulang dengan pendekatan lain 😀

 

B. Persiapan berkas visa

Selanjutnya adalah mempersiapkan berkas. Mempersiapkan berkas keluarga memang membutuhkan kesabaran serta ketelitian ekstra serta dana yang kadang-kadang ekstra juga. berkas visa kumpul keluarga langsung ini pada dasarnya dipersiapkan seperti layaknya visa family reunion biasa. Ada banyak blog yang menuliskan cara mempersiapkan dokumen visa kumpul keluarga berseliweran di internet. Salah satunya adalah ini :

http://lpdp-jerman.org/mengurus-visa-family-reunion-ke-jerman/

dan ini :

https://mellyloveskitchen.com/2014/11/29/visa-kumpul-keluarga-ke-jerman/

Untuk menghindari pengulangan (Sebenarnya karena males nulis :P) maka saya akan menyoroti hal-hal urgen saja terkait membawa keluarga langsung ini.

Berikut syarat yang pernah saya catatkan untuk membawa istri dan anak :

  1. Passport dan dua lembar fotocopy passport (istri dan anak)

Fotocopy dibagian yang ada keterangan identitas dan tandatangan.

  1. Dua rangkap formulir permohonan

Formulir  permohonan diisi lengkap dengan huruf kapital, soalnya handwriting jerman agak berbeda dengan indonesia.

Untuk waktu keberangkatan bisa diperkirakan saja kapan, tergantung kapan (waktu beasiswa mulai berlaku misalnya).

Untuk alamat di jerman dituliskan alamat sesuai kontrak wohnung (lihat dibawah).

Untuk formulir anak, jangan lupa untuk ditandatangani oleh KEDUA orang tua dibagian yang memerlukan tanda tangan.

  1. Dua paspoto terkini

Pastikan mengikuti aturan paspoto untuk pasport, seperti  80% wajah dsb. Nama pemilik foto dituliskan dibelakang foto untuk menghindari tercecer.

  1. Buku nikah (asli dan fotocopy)

Cara melegalisirnya bisa merujuk pada dua link yang saya tautkan diatas. Pastikan yang anda fotocopy adalah setelah semua terlegalisasi (sudah mencakup terjemahan bahasa jerman dan stempel legalisasi dari kedutaan)

  1. Akte kelahiran anak (asli dan fotocopy)

Akte ini dilegalisasi merujuk pada dua link yang ada diatas. Pastikan yang anda fotocopy adalah setelah semua terlegalisasi (sudah mencakup terjemahan bahasa jerman dan stempel legalisasi dari kedutaan). Akte orang tua tidak perlu dilegalisasi.

  1. Surat keterangan dari pasangan yang tinggal di jerman (asli dan fotocopy)

Surat ini disebut dengan familienzussamenführung. Istri dan anak masing-masing harus dibuatkan surat ini (suratnya sama) dan dirangkap masing-masing dua eksemplar. Pada visa family reunion (dimana keluarga menyusul kemudian) lembaran ini distempel oleh ABH kota setempat. Namun karena kita ingin membawa keluarga diawal, maka hal tersebut tidak diperlukan. Berikut saya lampirkan contoh familienzussamenführung:

——————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————

                                                                                                                                                                                       (nama pengaju)

(alamat)

(nomor hape)

(email)

 

Deutsche Botschaft

Jalan MH thamrin I

Jakarta, Indonesien

10310

Tel +62 21 39855000

Jakarta, (tanggal)

Familienzussamenfuehrung

 

Sehr Geehrte Damen Und Herren,

 

Mein Name ist (nama pengaju) und ich interessiere mich fuer eine zussamenfuehrung meiner Familie in Deutschland.

 

Ich begin meine Studie  von (tanggal perkiraan mulai) bis (Tanggal perkiraan selesai)  an der  (nama institusi tempat studi di jerman)  (nama supervisor jika doktorand) in (nama kota), mit dem Angesterben Abschluss (nama gelar akhir jika selesai studi .e.g Doktor rerum Naturalium (Dr.rer.nat)).

 

Ich habe eine stipendium von (nama beasiswa jika ada//dalam bahasa jerman). Dieses Stipendium garantiert mir, dass auch meine Familie warhrend der Zeit meines Studium in (nama kota) im Rahmen einer Familiezussamenfuehrung nach Deutschland kommen kann und in Deutschland finanziell abgesichert ist.

 

Es handeln sich um folgende Personnen:

 

Nachname Vorname Geburstdatum Adresse
Nama belakang istri Nama depan istri Tanggal lahir istri Alamat di indonesia
Nama belakang anak pertama Nama depan anak pertama Tanggal lahir anak pertama Alamat diindonesia
Nama belakang anak kedua Nama depan anak kedua Tanggal lahir anak kedua Alamat di indonesia

 

Wir sind sehr an einer erfolgreichen Beantragung interressiert und mochten daher alle erforderlichen Unterlagen bei der Einreichung  zur Verfuegung stellen.

 

 

Hochachtungsvoll

 

(nama pengaju)

—————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————-
*Yang dicetak miring dan tebal adalah kolom yang harus anda isi sendiri. Tanda kurung dihilangkan

**Nama pengaju adalah nama anda– yang akan menempuh pendidikan di jerman.

 

  1. Sertifikat A1 asli dan fotocopy

Istri saya TIDAK menggunakan sertifikat bahasa apapun.  Syarat ini amatlah berat terutama bagi yang tidak berdomisili di Jakarta dan sekitarnya. Apalagi jika istri anda sedang mengasuh anak kecil yang tidak bisa ditinggal. Berat, karena untuk test saja memerlukan waktu 2-3 hari termasuk perjalanan belum lagi untuk mengambil hasil tes. Bagi kami yang berdomisili nun jauh di ujung sumatera ini, itu artinya tiket pesawat dan hotel seharga jutaan rupiah. Namun mengapa istri saya bisa pergi tanpa A1?

Aturan mengenai kemampuan bahasa jerman dapat dilihat ditautan berikut :

http://www.jakarta.diplo.de/contentblob/3453920/Daten/4652545/H8_id__Deutschkenntnisse.pdf

Dalam poin pengecualian disebutkan kalau pasangan anda bisa tidak memiliki sertifikat bahasa jerman jika memiliki ijazah S1 sehingga bisa bekerja. Atau hanya menemani sementara di Jerman. Dalam hal ini saya mempersiapkan keduanya. Untuk poin pertama yang harus dipersiapkan adalah ijazah S1 istri dan print out Anabin mengenai universitas almamater istri. Apa itu Anabin? Anabin adalah situs untuk melihat apakah institusi kita diakui di jerman atau tidak. Berikut linknya

http://anabin.kmk.org/no_cache/filter/institutionen.html

Buka dibagian „suche“ –cari—search (dibagian atas), masukkan nama negara dan pilih institusi tempat istri atau suami anda bekerja. Nanti akan keluar hasilnya. Jika hasilnya H+ maka institusi tersebut diakui dijerman which is good. Namun jika hasilnya H+/- maka jangan putus asa dulu. Karena itu berarti bisa diakui dan bisa tidak, which mean masih ada kesempatan. Hehehe.

Hasil Anabin ini di print berikut dengan keterangan makna H+, H+/- yang ada dibagian „info“ di link ini

http://anabin.kmk.org/no_cache/filter/institutionen.html

Ijazah S1 (atau S2 atau S3) pasangan anda beserta hasil print Anabin ini akan jadi bukti bahwa istri/suami kita eligible untuk ke jerman tanpa sertifikat A1 bahasa jerman. Ada yang mengatakan syarat ini hanya untuk awardee DAAD. Namun hal tersebut tidak dicantumkan di website. Jadi anda bisa mencobanya.

Kita bisa juga mencoba dengan cara kedua yaitu dengan menyertakan bukti bahwa istri kita hanya mendampingi kita sementara. Saya menggunakan surat „sakti“ dari professor saya yang menyatakan kurang lebih bahwa: saya adalah calon phd student ditempatnya, istri dan anak saya perlu mendampingi saya ikut dalam proses belajar saya and the most important istri dan anak saya HANYA akan menemani saya sampai saya selesai study (cantumkan masa studi dari kapan sampai kapan) dan akan KEMBALI ke indonesia setelah itu. Surat sakti ini terbukti mengantarkan istri saya berhasil ke Jerman barengan dengan saya. Hehehe. FYI, saya menyiapkan juga dokumen pertama (Anabin), namun belum sempat dikeluarkan, karena pihak kedutaan sudah legowo menerima dokumen kedua ini.

Walaupun tidak ada sertifikat A1, saya tetap merekomendasikan pasangan anda untuk belajar bahasa jerman dasar.

 

  1. Bukti tempat tinggal pasangan di jerman

Ini adalah  bagian paling rumit dalam kepengurusan visa menurut saya. Rumit karena kita harus mendapatkan kontrak rumah di Jerman selagi kita berada di Indonesia.

Kenapa rumit, karena kedutaan Jerman/ABH ingin kita punya tempat tinggal dulu di Jerman jika bawa keluarga sebelum mendapatkan visa (which is make sense, gak mungkin juga sekeluarga tidur di mesjid atau di gorong-gorong kan?!), tapi penyewa rumah di Jerman juga ingin kepastian bahwa kita benar-benar pasti akan datang ke Jerman, yaitu berupa bukti visa, karena mereka tidak ingin kehilangan penyewa potensial lain yang ingin menyewa tempat mereka hanya gara-gara orang yang belum nyata wujudnya akan tiba di Jerman. Jadi lingkaran birokrasi ini benar-benar menguras airmata (tsah). Penyewa rumah di Jerman umumnya ingin bertemu tatap muka langsung dengan calon pengontraknya. Saya sangat terbantu oleh professor saya yang begitu baiknya mau bersusah payah mencari wohnung untuk keluarga saya. Terbilang puluhan wohnung sudah dijajaki, ada yang langsung menolak, ada yang php setelah menerima (jadi curcol). Namun impian untuk mendapatkan wohnung selagi kita di Indonesia bukanlah mustahil. Dalam kasus saya, saya membutuhkan waktu kurang lebih 5 bulan untuk bisa mendapatkan wohnung keluarga di jerman.

Cara lain yang bisa dicoba adalah menggunakan teman yang sudah ada di kota tersebut. Tapi teman tersebut harus bisa meyakinkan penyewa bahwa anda benar-benar akan datang ke Jerman. Pada kasus saya, akhirnya saya mendapatkan wohnung dari lobby professor saya kepada temannya yang juga pengusaha real-estate di kota tempat saya studi. Banyak kasus juga dimana orang Indonesia punya kenalan dengan pengusaha real-estate atau kenal dekat dengan penyewa rumah. Ini bisa dicoba. Yang paling penting adalah anda bisa mendapatkan KONTRAK TERTULIS ATAS NAMA ANDA yang tidak mungkin didapat jika anda menumpang sementara dirumah teman atau zwischenmiete.  Pastikan juga besar wohnung sesuai dengan kualifikasi. Kualifikasi besar wohnung ini harus anda tanyakan ke ABH via email. Dan bukti percakapan tersebut di print sebagai back-up document kalau-kalau kedutaan menganggap besar wohnung anda tidak mencukupi syarat.

  1. Bukti kecukupan keuangan

Ini bisa digantikan dengan surat keterangan dari beasiswa anda. Tapi anda harus pastikan anda menanyakan dahulu kepada Ausländerbehörde (lagi) mengenai berapa besaran uang yang harus anda sediakan untuk bisa membawa keluarga ke jerman. Terlebih dahulu ceritakan bahwa anda memiliki beasiswa yang menanggung keluarga (jika ada, contohnya LPDP). Jika jumlah yang di minta oleh ABH ini sesuai dengan budget anda, maka email ABH ini anda print, untuk dijadikan backup ketika membuat visa. Pihak kedutaan terkadang agak skeptis dengan biaya beasiswa, karena dinilai tidak cukup untuk menghidupi keluarga. Namun hal ini akan terbantah jika anda menunjukkan surat dari ABH tersebut. Namun apabila ABH menyebutkan jumlah yang agak kurang rasional bagi kondisi keuangan anda, mungkin anda bisa mempertimbangkan untuk melobi kembali ABH tersebut. Jangan berputus asa 😀

  1. Biaya visa 60 euro per orang

Biaya visa ini dibayarkan dalam rupiah. Jumlahnya seringkali melebihi kurs euro yang umumnya dipakai. Alangkah baiknya jika membawa uang lebih, termasuk pecahan-pecahan sepuluh ribu atau dua puluh ribu. Untuk anak-anak dibawah 12 tahun biayanya hanya 30 euro per orang.

  1. Asuransi perjalanan

Syarat ini tergolong baru. Asuransi perjalanan (bukan asuransi kesehatan saja) biasanya mencakup 90 hari terhitung mulai dari kapan kira-kira kita akan berangkat. Masing-masing sesuai dengan jumlah anggota keluarga yang akan dibawa dan difotocopy dua rangkap.

 

C. Hal lain yang harus diperhatikan

Sekali lagi yang menentukan anda diterima atau tidak adalah ABH. Kedutaan hanya menyaring berkas saja. Adakalanya kedutaan tidak ingin berkas tersebut dikembalikan karena kurang lengkap, karena itu terkadang seleksi berkas dikedutaan sangat ketat. Tapi hal ini bisa dilalui jika kita membawa dokumen tertulis lengkap (baik dari percakapan email dengan ABH maupun info resmi dari website) sehingga kita punya amunisi yang kuat.

Dokumen yang anda bawa sebaiknya masing masing difotocopy rangkap dua (minimal). Hal ini guna mengantisipasi penundaan di loket kedutaan, secara fotocopy amat sangat jauh dari kedutaan (yang terdekat sih ada, tapi cukup untuk membobol kantong anda :D)

Pasangan anda harus hadir ketika anda mengajukan visa di kedutaan. Karena memerlukan sidik jari untuk kelengkapan dokumen. Anak-anak tidak harus hadir.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah, walaupun membawa keluarga merupakan sesuatu yang membahagiakan, pastikan anda memiliki pendamping untuk mengenal lingkungan baru di kota tujuan anda. Karena beradaptasi dengan lingkungan dan bahasa baru tentu tidak mudah. Apalagi yang beradaptasi tidak hanya satu orang tetapi satu keluarga. Pendamping sangat saya anjurkan terutama untuk mereka yang belum pernah ke Jerman sebelumnya.

Dan yang terakhir adalah doa yang kencang. Ada tekanan besar ketika kita mulai membuat list kebutuhan visa keluarga ini. Bahkan saya sempat pesimis melihat banyaknya to-do-list yang harus dikerjakan dan mengingat belum ada trace record tulisan orang yang membawa keluarga diawal (setidaknya setelah saya googling cukup dalam). Karena itu doa yang kencang itu sebuah keniscayaan.

 

Semoga bermanfaat.

Dalam kehangatan keluarga dikota Lübeck yang dingin.

 

Penulis:

Maulana Ikhsan (PhD student in Fraunhofer EMB/Universität zu Lübeck)

Goresan di 60 Hari Pertama Bergabung dalam Grup Riset di Jerman

Disiplin, keselamatan kerja, dan tidak ceroboh merupakan hal-hal penting yang memerlukan usaha kuat untuk bisa diimplementasikan saat kerja di laboratorium di Jerman. Perlu ketenangan ekstra saat bekerja dan catatan-catatan penting agar kekeliruan kerja yang membahayakan diri dan orang lain tidak terjadi.

 

Saat saya melakukan meeting bersama kedua professor saya, Todd Marder dan Udo Radius, ada beberapa quotes yang bagi saya menarik dari beliau:

 

 “It is not a problem in not knowing something, but not wondering is.”

 

“If you say yes, just to make me happy, but it isn’t true, I will be angry.”

 

Todd B. Marder adalah seorang American Professor dengan 15000 sitasi. Beliau memperoleh penghargaan salah satunya dalam bidang main ement (khususnya Boron) pada tahun 2006, dan bidang organometallic pada tahun 2015 dari Royal Chemical Society 2015 (sebuah chair institute dalam bidang inorganic chemistry di Universität Würzburg). Adalah sebuah kenyataan yang bak khayalan tatkala beliaulah yang menjadi dosen pembimbing saya disini dalam melaksanakan riset.

 

Selama dua minggu saya menjalani training khusus mengenai menjalani prosedur atau teknik riset di laboratorium. Kacamata untuk keselamatan kerja di lab adalah salah satu safety tools yang wajib dipakai saat bekerja di dalam lab di Jerman. Mungkin kita di Indonesia belum terbiasa dengan aturan safety tersebut. Namun disini,  kemarahan seorang peneliti senior sempat terdengar dan terlihat tatkala melihat seorang kolega saya yang melepas kacamata safety tersebut saat kerja di lab hingga kata “damn!!” terpekikan.

 

Kasus lain yang saya alami sebagai contoh kedisiplinan dalam kerja lab di Jerman adalah saat seorang teknisi lab melaporkan adanya liquid/cairan pada pada tempat sampah kimia khusus padatan pada milis email anggota lab. Peringatan keras lainnya pun datang pula dari professor saya dengan nada ancaman mengenai sebuah eksperimen yang dilakukan overnight tanpa adanya formulir administrasi yang diisi.

Dari beberapa kejadian yang saya alami tersebut, saya belajar arti kuat mental demi profesionalisme. Alhamdulillah saya belum dan semoga tidak akan termasuk yang melakukan kesalahan-kesalahan yang fatal dalam kegiatan riset di laboratorium. Adanya kesalahan orang lain cukup untuk saya jadikan catatan dan pelajaran bagi saya kedepannya. Softskill profesionalisme benar-benar saya pelajari disini di hari-hari awal saya melakukan riset di Jerman ini.

 

Semoga apa yang saya pelajari di sini, bisa saya implementasikan dengan baik saat pulang membangun tanah air. Aamiin.

 

Catatan 3 Desember 2016.

Yudha P. Budiman

Kota-Kota Kecil Antimainstream Yang Worth to Visit Di Baden-Wuerttemberg

Baden-Wuerttemberg atau disingkat BW merupakan salah satu bundesland di Jerman yg terletak di bagian barat daya negara Jerman. Bundesland ini terkenal memiliki kota-kota besar yang cantik yang menjadi jujugan para turis lokal maupun internasional. Sebut saja Stuttgart yang terkenal dengan museum automotifnya yaitu museum Mercedez-Benz dan museum Porsche. Ada juga Heidelberg, kota tua, besar nan indah dengan universitas yang berdiri pertama kali di Jerman dan juga menjadi jujugan turis internasional karena kastilnya yang megah dan spots tourism lainnya. Ada juga Freiburg yang terkenal dengan Schwarzwald-nya atau disebut juga Black Forest dalam bahasa Inggris. Tak ketinggalan Konstanz. Kota ini memiliki danau besar yang bernama Bodensee dan juga pulau penuh bunga yang tak kalah ciamik dengan Keukenhof di Belanda, yang bernama Mainau Insel.

Nah, selain kota-kota besar di atas, BW juga punya banyak kota-kota lain yang tak kalah cantik dan unik dan tentunya sangat layak untuk dikunjungi di kala senggang. Berikut ini beberapa kota kecil di BW yang telah saya kunjungi, yang memiliki keunikan tersendiri sehingga menjadikan kota tersebut sangat menarik untuk dikunjungi dan antimainstream.

  1. TUEBINGEN

Kota ini merupakan tempat pertama kali asam nukleat diisolasi (promosi dikit boleh lah ya) :p. Kota Tuebingen yang merupakan kota tempat saya saat ini bersemayam berjarak sekitar 30 Km dari Stuttgart. Kota universitas ini terkenal dengan satu spot yang “fotoable” (hahahaha) yang dikenal dengan Neckarbruecke. Belum ke Tuebingen kalo belum berfoto dengan latar belakang Neckarbruecke (wkwkwkw). Ada juga spot tourisms lain, misal Bebenhausen, dll dkk dst lah.. hehe.. liat foto-fto di bawah ini yah… Oh ya, Tuebingen juga terkenal dengan Schokofest yang terbesar di Jerman lo..

1

2 3 4 5

  1. HECHINGEN

Kota kecil dan ayem ini terletak tak jauh dari Tuebingen. Kota ini terkenal dengan kastilnya yang megah bernama Schloss Hohenzollern. Kita bisa masuk ke kastil dengan membayar retribusi kira-kira * Euro untuk pelajar perorang. Kita juga bisa ikut guided tour buat masuk ke dalam kastilnya. Gak ada kata-kata lagi yang bisa menggambarkan megahnya kastil ini, langsung cek fotonya aja ya..

7

8

  1. GENGENBACH

Kota kecil ini masih bagian dari Schwarzwald atau Black Forest. Jadi, kita bisa beli kue black forest yang otentik di sini.. hihi (awas beralkohol). Selain itu arsitektur rumah-rumahnya juga kebanyakan masih kuno dan otentik. Cekidot.

15 16

  1. BRUCHSAL

Bruchsal terletak gak jauh dari Karlsruhe, Cuma 20 menitan naik S-Bahn. Di kota ini kastilnya agak beda dari kota lain di Jerman. Gaya arsitekturnya lebih modern tapi terlihat elegan (tsaah, sok ngerti). Di kastilnya juga ada museum musikautomat lo. Jadi mesin-mesin musik otomatis terdokumentasikan dengan baik di museum ini. Tiket masuk ke kastil dan museum-museumnya Cuma 3 Euro lo buat pelajar.. Murmer!!

17 18 19 20

  1. LICHTENSTEIN

Di kota ini terdapat kastil yang unik dan tiada duanya. Karena ukurannya yg gak besar tapi kecil (sama aje.. wkwk) dan letaknya di ujuang jurang. Untuk mencapai ke kastilnya kita harus mendaki dulu ke bukit-bukitnya. Capek tapi pasti terbayar lunas dengan kecantikan kastilnya…

25 26

  1. MAULBRONN

Maulbronn terkenal dengan area kloster yang bener-bener well preserved sampai-sampai termasuk dalam area yang terlengkap dan terawetkan denga sangat baik menurut UNESCO. Untuk masuk ke area klosternya tidak dipungut biaya alias GRATIIISSS…!!

27 28

 

Dicukupkan dulu ya… Baru segitu doang kota-kota antimainstream yang sudah saya kunjungi dan menurut saya juga layak buat dikunjungi teman-teman pembaca seandainya mampir di BW.

33 34

Selamat menikmati Baden-Wuerttemberg!! 😀

Mohon maaf kalo fotonya jelek, maklum gak hobi fotografi.. hehe

 

Ditulis oleh Arif Luqman
PhD Student Mikrobielle Genetik
AG Götz
Interfakultäres Institut für Mikrobiologie und Infektionsmedizin
Eberhard-Karls Universität Tübingen, Germany

PERTEMUAN PENGURUS FORMAL JERMAN 2016-2017

Sebagai wadah organisasi penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) di Jerman Formal Jerman memiliki fungsi untuk memfasilitasi dan mempererat hubungan kekeluargaan antara sesama penerima beasiswa LPDP serta berpartisipasi aktif dalam memberikan kontribusi nyata untuk pembangunan Indonesia pada khususnya dan dunia pada umumnya.

Pada tanggal 8-9 Oktober 2016, kepengurusan Formal Jerman 2016-2017 mengadakan pertemuan untuk membahas mengenai program kerja Formal setahun kedepan. Adapun pertemuan dilakukan di Rumah mas Maulana Arifin yang berlokasi di Echterdingen, Stuttgart. Pertemuan ini diawali dengan agenda rapat dengan pembahasan proker dan AD ART pada tanggal 8 Oktober 2016. Rapat ini dipimpin oleh Branindityo Nugroho (Bram) selaku wakil koordinator dan dihadiri oleh Koordinator Formal Jerman 2016-2017, Andri Mubarak, Sekretaris Kasih Ditaningtyas, Internal dihadiri oleh Karlina Denistia dan Raynard Daniel, Eksternal dihadiri oleh Galuh AI, Oktiani Putri, dan Raisatun Nisa, serta Pendidikan dihadiri oleh Gabriela Aristia, Sabhrina Gita, dan Hamidi Putra dan melalui sambungan telepon Bendahara oleh Hashlin Pascananda Utami

Rapat diawali dengan makan siang dan dilanjutkan presentasi singkat terkait visi misi oleh Andri Mubarak dan berikutnya presentasi dan tanya jawab terkait proker dari masing-masing divisi dan yang terakhir adalah pembahasan AD ART.

Adapun hasil pertemuan tersebut diantaranya sebagai berikut:

  • Penjelasan Rencana Strategis yang mencakup 4 poin : (1) Pembenahan sistem organisasi dengan menjadikan AD ART FORMAL Jerman sebagai pedoman organisasi; (2) Penguatan fungsi pelayanan ke internal dengan membuat sistem pelayanan terintegrasi dan database terupdate, memperkuat rasa kekeluargaan sesama awardee dan memperlancar alur komunikasi antar awardee; (3) Peningkatan fungsi eksternal, e.g pengembangan website serta kerjasama dengan berbagai pihak baik LPDP dan organisasi dan komunitas lainnya di Jerman maupun di luar Jerman, dan (4) Mendorong kontribusi positif penerima beasiswa LPDP, e.g. forum sharing keilmuan dan program yang mendorong dan memotivasi anak-anak Indonesia untuk berani menggapai cita-citanya dll
  • Catatan keuangan sudah diserahterimakan dari kepengurusan FORMAL sebelumnya. Bendahara sudah mengecek neraca keuangan dari bulan Juni sehingga sudah balance. Program kerja dari bendahara masih sama seperti tahun kemarin, seperti tabungan 20 Euro setiap bulan, iuran kas 5 Euro setiap tahun, dan peminjaman uang. Pada kepengurusan tahun ini, akan diupayakan penyempuraan sistem keuangan Formal Jerman yang akan ditindaklanjuti dengan pembuatan SOP terkait peminjaman dan pengembalian dana Formal Jerman.
  • Dari divisi Internal, akan diadakan Silaturahmi pada bulan Desember/Januari, mengenai tempat akan disampaikan kemudian. Selain itu, sistem penyerahan LoG dan LoS telah diperbaharui dan ditangani langsung oleh divisi Internal.
  • Diperlukannya sosialisasi penggunaan SLACK kepada teman-teman anggota Formal Jerman
  • Dari divisi Eksternal, pembaharuan website akan dilakukan terutama terkait kapasitas dan desain website.
  • Terkait surat rekomendasi Beasiswa Lanjutan S2 ke S3, FORMAL Jerman akan menjembatani awardee dengan Atase Pendidikan. Namun, awardee LPDP Jerman harus melaksanakan kewajiban-kewajibannya terlebih dahulu sebagai anggota FORMAL sebagai bukti keaktifan sebagai awardee LPDP di Jerman.
  • Untuk universitas yang belum ada di list LPDP, akan direncanakan pengajuan list universitas di Jerman yang tidak termasuk dalam daftar universitas yang dimiliki oleh LPDP melalui Atase Pendidikan. Teknisnya akan dibahas lebih lanjut dengan membentuk tim kecil yang akan dikoordinir oleh FORMAL Jerman.
  • Dari divisi pendidikan, ada dua macam program, yakni FORCANG (Formal Berbincang) dan FORCUS (Formal Casciscus Zusammen).
  • FORCANG merupakan sharing di bidang keilmuan/diskusi ilmiah melalui media online via google hangout/Skype for Business. Sasarannya dari anggota FORMAL dan Umum. Publikasinya bisa juga dengan komunitas lainnya di Indonesia seperti komunitas AKBER (Akademi Berbagi). Waktunya diusulkan pada hari Sabtu ketiga setiap bulan Pukul 14.00 – 15.00 CET/CEST (Waktunya tentatif). Bidang FORCANG bisa meliputi Teknik, Pertanian, Kedokteran Akuntansi & Keuangan, Sosial, Sains, Hukum, Budaya & Bahasa, Hukum, dan Ekonomi. Program ini bekerjasama dengan Divisi Eksternal dan Internal Communication untuk publikasinya. Untuk pembicara, apabila ada teman-teman FORMAL yang berkenan, akan disebar Google Form.
  • FORCUS merupakan belajar bahasa Jerman bersama. Sasarannya untuk anggota FORMAL. Waktunya 2 minggu sekali, setiap hari Jum’at. Ada 20x kegiatan FORCUS, dengan satu admin yang memonitor diskusi.
  • Pembahasan AD ART: terdapat beberapa pasal yang sekiranya perlu penyempurnaan dan penjelasan serta terdapat beberapa pasal yang perlu dihilangkan karena dianggap memiliki kesamaan makna dengan pasal diatasnya. Akan dibentuk tim adhoc yang akan membahas dan membuat draft AD ART penyempurnaan yang akan diajukan di Muktamar FORMAL Jerman 2017.
  • Tindak lanjut: Rancangan program kerja dan timeline akan diserahkan ke DPW untuk disahkan menjadi program kerja Formal Jerman 2016-2017.

img_8235

 

Kemudian untuk agenda pada tanggal 9 Oktober 2016 yaitu kunjungan ke Old Town Heidelberg. Perjalanan dilakukan selama 1,5 jam menggunakan kereta regional Stuttgart-Heidelberg. Agenda pertama dimulai dengan mengunjungi Schwetzingen Schloss di Schwetzingen kemudian dilanjutkan ke Heidelberg Schlossbeleuchtung.

img_8302
img_8491

FORMAL Jerman 2016-2017

Di periode ketiga ini, kepengurusan FORMAL Jerman memiliki slogan ´´ Semangat Bersama, Setahun Berkarya´´ dan berikut adalah laskar kepengurusannya.

SUSUNAN PENGURUS FORMAL 2016/2017

Koordinator : Andri Mubarak

Wakil Koordinator : Branindityo Nugroho

Sekretaris: Kasih Ditaningtyas Sari Pratiwi

Bendahara : Hashlin Pascananda Utami

Divisi Internal: Karlina Denistia, Nyityasmono Tri Nugroho

Subdivisi Database: Akhmad Kunio Pratopo

Subdivisi Pelayanan : Muhammad Aulia Alwan, Raynald Daniel Finantar

Subdivisi Internal Communication: Ridzky Anis Advent Yuda,

Subdivisi Internal Bonding: Rizky Pratama Adhi

Divisi Eksternal :  Oktiani Putri, Galuh Ainur Rohmah

Subdivisi Media : Raisatun Nisa, Standy Christianto

Subdivisi Nasi Padang:  M Ardiansyah, Hardani Maulana. Diah Ayu

Divisi Pendidikan : Gabriela Aristia

Subdivisi Formal Berbincang (Forcang): Rima Faiqoh Augustine, Maulana Arifin, Andhika Bintang Mahardhika

Subdivisi Deutsch Lernen (Forcus): Sabhrina Gita Aninta, Miftahussurur Hamidi Putra

Komitmen kami adalah berkarya bersama demi menjalankan visi misi FORMAL Jerman. Sebagai perwujudannya, program kerja kepengurusan periode ketiga ini selama satu tahun kedepan akan di publish kemudian.

Muktamar FORMAL Ketiga di Dresden 27-28 Agustus 2016

Pada tanggal 27-28 Agustus 2016 FORMAL Jerman kembali mengadakan acara tahunan muktamar di Dresden dengan agenda yang terdiri dari pemilihan kordinator FORMAL Jerman 2016-2017 dan ajang silaturahim bagi sesama anggota FORMAL Jerman. Kegiatan diadakan di ruang Studentenwerksforum Dresden dan diikuti oleh 27 anggota FORMAL Jerman yang berdomisili di berbagai kota di Jerman.  Dalam AD ART FORMAL Jerman dijelaskan bahwa Muktamar FORMAL merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi di FORMAL Jerman dan diadakan setahun sekali dalam satu tahun kepengurusan.

Proses pemilihan kordinator FORMAL Jerman 2016-2017 diawali dengan proses penjaringan nama bakal calon yang telah dilaksanakan sejak bulan Juli yang memunculkan tiga nama calon koordinator FORMAL Jerman 2016-2017 yaitu Andri Mubarak, Nyityasmono Tri Nugroho dan Ihsan Muchsin. Sebelum dilakukan proses pemilihan maka diadakanlah penyampaian visi misi dan program kerja melalui skype pada tanggal 14 Agustus 2016 yang diikuti oleh 22 anggota FORMAL Jerman.

Selain mengadakan kegiatan serah terima jabatan dari kepengurusan 2015-2016 yang diwakili oleh koordinator FORMAL Jerman 2015-2016 yaitu Fauzan Saputra ke koordinator terpilih, Andri Mubarak, diadakan juga kegiatan seminar bertema kesehatan yang diisi oleh Dokter Yasmon (Nyityasmono Tri Nugroho) yang membahas penyakit AAA dan Mba Zulfa yang membawa topik intrabeam.

 Serah terima jabatan Koordinator Formal 2015-2016 Fauzan Saputra (kiri) kepada Koordinator Formal 2016-2017 Andri Mubarak (kanan)

Serah terima jabatan Koordinator Formal 2015-2016 Fauzan Saputra (kiri) kepada Koordinator Formal 2016-2017 Andri Mubarak (kanan)

 

 

14103021_10210499005536251_7227583007438402469_o

Pemberian plakat pembicara seminar oleh Aji Pratama Rendragraha (kiri) kepada Dokter Yasmon (Nyityasmono Tri Nugroho)

 

Setelah kegiatan seminar, acara yang ditunggu-tunggu adalah tour kota Dresden dimulai dengan mengelilingi altsadt Dresden dan berakhir di tepian sungai Elbe. Kegiatan tour kota Dresden pun berlanjut pada keesokan harinya, seluruh anggota FORMAL Jerman pun mengunjungi salah satu ikon-nya Dresden yaitu Bastei pada pagi hari minggu.

14117893_10210382894833769_5945510310545809566_n

14191963_10205888355601719_306773672355474331_n

14199740_10205846478954829_5594839856256850138_n

Keluarga Besar FORMAL  di Muktamar Dresden 27-28 Agustus 2016

 

Terimakasih banyak kepada seluruh teman-teman Dresden yang telah membantu menyukseskan acara muktamar kali ini, yaitu Mas Aji, Mas Fakhri, Mas Fatah, Mba Santi, Mas Ubed. Terimakasih juga kepada kepengurusan FORMAL Jerman 2015-2016 dan selamat bekerja kepada kepengurusan yang baru. Sampai bertemu di Muktamar FORMAL Jerman 2017.

TAK BISA PINDAH KE LAIN HATI: LOA DARI UNI HEIDELBERG

Walaupun harus menunggu jeda yang cukup panjang, mengingat saya telah dinyatakan menjadi penerima Beasiswa LPDP sejak Juni 2015, saya tidak menyesali keberangkatan pada September 2016 ini. Bagi beberapa saudara dan teman saya, keberangkatan seharusnya masih terkejar untuk mulai studi pada Oktober 2015 dengan mengambil program studi di universitas-universitas di UK. Namun demikian, sejak awal saya mendaftar beasiswa, saya telah memutuskan untuk memilih Universität Heidelberg sebagai universitas tujuan studi.uni-heidelberg

Gambar. Mannheim Medical Faculty, Heidelberg University, dokumentasi pribadi

Saya memilih program studi Biomedical Engineering di Department of Radiation Oncology, Medical Faculty Mannheim, Universität Heidelberg. Program ini benar-benar yang saya inginkan mengingat kurikulum yang sangat sesuai dengan konsentrasi selama S1. Kuliah di Jerman juga menguntungkan dari segi pembiayaan studi karena untuk program internasional pun terhitung lebih murah daripada kuliah di UK misalnya. Sebagai perbandingan, tuition fee program saya sebesar EUR 2,050/semester atau EUR 8,200 selama studi, sedangkan untuk program yang sama di UCL menghabiskan biaya sebesar GBP 23,020 (± EUR 27,000 ) Full Time selama 1 tahun. Ya, walaupun saya dapat beasiswa dan tidak perlu memikirkan uang SPP, tapi saya memikirkan berapa banyak orang lain yang bisa diberikan beasiswa dengan penghematan sebesar ini.

 

Dalam perjalanan setahun masa pencarian LoA, banyak pihak memberi saran (dan desakan :D) untuk segera memulai studi dan mendaftar beberapa program lain sebagai cadangan. Saya mendaftar paling tidak 3 program, yaitu program studi Medical Physics, McGill University (Kanada), Physics  di Faculty of Physics and Astronomy, Universität Heidelberg dan Biomedical Engineering, Medical Faculty Mannheim, Universität Heidelberg. Deadline 2 program pertama bersamaan, yaitu 15 Januari 2016, sedangkan program ketiga, deadline pada 15 April 2016.

 

Secara umum syarat yang diminta untuk ketiga program tersebut dapat dirangkum dalam tabel berikut:

 

Checklist dokumen Medical Physics

McGill University

(September 2016)

Physics

Uni Heidelberg

(April 2016)

Biomedical Engineering

Uni Heidelberg

(September 2016)

Fotokopi ijazah dan terjemahan yang dilegalisir
Fotokopi transkrip dan terjemahan yang dilegalisir
Motivation Letter
Recommendation letter (2)
CV
Formulir pendaftaran
IELTS min. 6.5 (overall), no less than 6 (each)
Proof of Financial Support
School leaving certificate (Ijazah SMA, fotokopi ijazah dan terjemahan yang dilegalisir)
Keterangan [Online Application]

Biaya pendaftaran: CAD 107.39

Pengiriman IELTS:

Rp 350.000

 

 

[Offline Application]

Biaya pendaftaran:

Pengiriman dokumen:

USD 24.30

 

[Offline Application]

Biaya pendaftaran:

Pengiriman dokumen:

USD 24.30

Pengiriman IELTS:

Rp 350.000

 

 

Persiapan Dokumen

Semua dokumen yang diminta saya siapkan dengan sebaik-baiknya, termasuk dengan meminta bantuan teman untuk proofread motivation letter dan CV. Dua dokumen ini penting karena merupakan variabel yang masih dapat kita sempurnakan. Sebagai tips, carilah template CV dan panduan penulisan konten pada motivation letter yang berlaku umum bagi universitas atau negara tujuan studi. Untuk surat rekomendasi, mintalah kepada dosen yang mengenal kita dengan baik, bisa itu dosen mata kuliah, dosen pembimbing akademik, atau dosen pembimbing skripsi. Bagus juga untuk meminta surat rekomendasi dari atasan di lembaga penelitian tempat kita pernah magang atau bekerja. Dokumen lainnya yaitu formulir pendaftaran dan bukti finansial itu adalah hal administratif yang mudah didapat. Selebihnya, ijazah, transkrip, dan sertifikat bahasa adalah dokumen yang sudah jadi dan tidak dapat diubah lagi, kecuali mau mengulang tes lagi misalnya.

 

Catatan: Biasanya dalam sebuah halaman informasi mengenai pendaftaran, terdapat Admission Regulation yang mengatur mengenai sistem penilaian dan pemeringkatan pada proses penerimaan. Dengan mengetahui regulasi ini, kita dapat lebih meningkatkan kualitas dokumen yang kita kirimkan sekaligus mengetahui peluang kelulusan kita dalam program tersebut.

 

Online Application

Untuk dapat submit seluruh dokumen, kita harus memenuhi syarat pembayaran application fee, biasanya dengan memberikan informasi kartu kredit. Selebihnya pengiriman dilakukan secara mudah dengan cara mengunggah dokumen dan mengisi kolom-kolom pertanyaan data diri kita. Sistem ini memungkinkan kita untuk menyelesaikan aplikasi sampai menit-menit terakhir pada tanggal deadline yang menyesuaikan waktu setempat.

Untuk IELTS, sebenarnya sistem online ini lebih memudahkan karena kita hanya perlu meminta test center kita untuk mengirimkan secara elektronik. Dalam kasus saya, program studi di McGill tersebut belum masuk daftar  test center saya sehingga harus mengeluarkan biaya tambahan untuk pengiriman.

 

Offline Application

Maksud dari offline application adalah pengiriman dokumen dalam bentuk fisik. Untuk keperluan ini, saya mempercayakan kepada Pos EMS. Saya pengalaman 3 kali mengirimkan dokumen (ke Kota Mannheim dan Kota Heidelberg), semuanya hanya membutuhkan 4 hari untuk sampai. Biaya yang diperlukan untuk pengiriman dihitung per negara, yaitu sebesar USD 24.30 ke Jerman untuk dokumen dengan berat maksimal 250 gram. Tarif paling update dapat dicek di sini (http://ems.posindonesia.co.id/tarifems.html). Tak lupa mengirimkan sertifikat IELTS yang tidak bisa dikirim berbarengan dengan dokumen yang lain karena duplikat sertifikat IELTS hanya bisa dikirimkan oleh test center kita. Alamat yang dituju disesuaikan dengan alamat program studi masing-masing mengingat Uni Heidelberg memiliki fakultas yang terletak di kota lain, misalnya kampusku di Kota Mannheim.

 

Pengumuman: Habis Gelap Terbitlah Terang

Sekitar bulan Maret-April, pengumuman dari McGill dan Physics Heidelberg datang hampir bersamaan. McGill menolak aplikasi saya dengan alasan aplikan yang banyak dan sangat kompetitif. Tak berselang berapa lama, surat dari International Office Uni Heidelberg pun datang yang berisi penolakan yang sama, kali ini dengan alasan mata kuliah yang diambil di S1 belum memenuhi 50% mata kuliah yang dipersyaratkan untuk ambil master di sana. Belajar dari pengalaman ini, saya menyempurnakan dokumen saya terutama motivation letter, harus benar-benar disesuaikan dengan program yang dituju. Kali ini saya memang jauh lebih optimis karena track record studi dan pengalaman penelitian sebelumnya sejalan dengan program studi ini. Akhirnya, sekitar minggu kedua bulan Mei, saya mendapatkan notifikasi via email mengenai kelulusan saya, bersambung pengiriman lembar LoA ke alamat saya sebulan setelahnya.

 

Dari pengalaman ini, saya menyadari bahwa intuisi kita selalu menuntun pada hal yang benar. Hanya saja, terkadang kita mempunyai keraguan dan menyebabkan ketidakefektifan tenaga, pikiran, dana, bahkan emosi. Namun demikian, proses trial dan error ini bermanfaat juga dan patut dicoba sebagai ajang latihan sebelum ujian yang sebenarnya (admission program studi yang diprioritaskan). Jangan takut ditolak karena adanya penolakan tidak selalu berarti kita tidak mampu, melainkan menjadi arahan menuju posisi yang paling sesuai untuk kita.

 

Penulis:

Sita Gandes Pinasti, PK 38